SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku sebanyak 7 800 dosis pada Februari 2025 untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pada Januari 2025, realisasi vaksinasi PMK sebanyak 2.300 dosis.
"Pada Februari ini, kami mentargetkan vaksinasi PMK sebanyak 7.800 dosis dan target Maret 2025, sebanyak 2.600 dosis," kata Drajad.
Ia mengatakan vaksinasi PMK, 12 puskeswan di seluruh kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Kulon Progo, bergerak serentak melakukan kegiatan vaksinasi di kapanewon masing-masing. Untuk bulan Januari, kegiatan vaksinasi sudah terealisasi sebanyak 2.300 dosis.
Baca Juga: Kasus PMK di Bantul Melandai, Pasar Hewan Imogiri Kembali Dibuka
Kemudian, 5 Februari 2025, rapat koordinasi penanganan wabah PMK dilaksanakan dengan mengundang seluruh petugas puskeswan di 12 kapanewon.
"Kesadaran peternak cukup tinggi, sehingga tidak menyulitkan petugas melakukan vaksinasi," katanya.
Drajad berharap dengan kegiatan vaksinasi ini, dapat menekan angka sakit dan angka kematian hewan ternak di Kabupaten Kulon Progo. Setidaknya apabila tertular, gejala sakitnya tidak akan separah jika tidak mendapatkan vaksin.
"Kami memberikan sosialisasi, informasi dan edukasi kepada peternak untuk mencegah penyebaran PMK dan langkah yang dilakukan peternak bila hewan ternak terkena PMK," katanya.
Seperti diketahui, penyakit hewan menular pada hewan ternak, yaitu penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali mewabah di Indonesia. Pada Desember 2024, kasus PMK kembali meledak di daerah Jawa Timur. Kemudian, bulan Januari, wabah PMK sudah mencapai wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bagian timur.
Baca Juga: DPKH Gunungkidul Selesaikan Vaksinasi PMK 3.000 Dosis pada Ternak
"Kabupaten Kulon Progo dengan sigap langsung mengadakan kegiatan vaksinasi PMK," katanya.
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
WFA Jadi Kunci Sukses Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2025? Menko PMK Ungkap Faktanya
-
Dari Mudik Gratis Hingga Diskon Tarif Tol, Ini Cara Pemerintah Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar
-
"Penggembalaan Mematikan", Bagaimana Pemukim Israel Merebut Tepi Barat dengan Kedok Ternak
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu