SuaraJogja.id - Eks Teras Malioboro (TM) 2 di sisi utara kantor DPRD DIY kembali viral di sosial media (sosmed). Kalau sebelumnya pada libur Imlek lalu ramai digunakan untuk parkir liar, kini beredar video eks TM 2 jadi Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah.
Tumpukan kantong-kantong hitam berisi sampah terlihat menggunung di kawasan tersebut. Padahal pagar eks TM 2 sudah disegel dan dilarang untuk aktivitas apapun sebelum dibangun Jogja Planning Gallery (JPG).
Pemda DIY pun memberikan tanggapan terkait video viral tersebut. Sekda DIY, Beny Suharsono mengakui memang ada tumpukan sampah di eks TM 2, khususnya di sisi timur. Tumpukan sampah tersebut terus bertambah sejak pedagang yang sebelumnya berjualan di lokasi tersebut dipindah ke tempat baru.
"Sampah di sana terus bertambah dan tidak berkurang sejak sebelum pedagang bergeser. Sampai hari ini tidak ada yang mengurangi, malah semakin menumpuk," jelasnya, Senin (17/2/2025).
Tumpukan sampah yang berserakan di eks TM 2 tersebut disebut berasal dari sisa aktivitas pedagang yang telah berpindah tempat. Namun Beny meyakinkan, sampah tersebut bukan berasal dari warga sekitar.
Pemda DIY pun akhirnya melakukan komunikasi dengan Pemkot Yogyakarta untuk menangani permasalahan ini. Sebab lokasi eks TM2 tersebut sangat strategis di tengah kota sehingga bisa mengganggu kebersihan lingkungan.
"Ini pentingnya perhatian bersama terhadap kebersihan area ini, terutama karena di sebelahnya sedang dalam tahap pengembangan dan akan segera beroperasi," ujarnya.
Beny menambahkan, walau pengelolaan eks TM 2 masih berada di bawah kewenangan Pemkot Yogyakarta, ke depan pengelolaan kawasan tersebut akan diserahkan kepada Pemda DIY. Karena itu dengan munculnya masalah sampah di lokasi tersebut, Pemda DIY akan mencari solusi.
Diantaranya mengumpulkan data terkait volume sampah di Kota Yogyakarta untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu Pemda juga memberikan izin perluasan alat pengolahan sampah untuk Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Curi Vapor dan Kunci Motor di Masjid, Satu Pemuda Diamankan Warga di Jogja
"Skenario awalnya, alat ini bisa dipasang pada akhir Januari dan membantu mengatasi sampah perkotaan yang volumenya bisa mencapai 180 ton per hari," ungkapnya.
Beny menyebutkan, pengelolaan sampah merupakan layanan publik yang tidak boleh terhenti. Untuk itu Pemda DIY akan memastikan agar persoalan sampah di eks TM 2 segera mendapatkan solusi yang efektif.
"Setelah selesai penutupan [eks TM 2] oleh Pemkot, nanti akan diserahkan ke Pemda DIY secara resmi," ujarnya.
Sementara Kepala Balai Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Aris Prasena, mengungkapkan di lokasi eks TM 2 tersebut memang tidak ada TPS permanen. Tumpukan sampah yang ramai di sosmed hanya bersifat sementara.
"Di sana memang tidak ada TPS permanen, jadi mungkin hanya untuk sementara," ungkapnya.
DLHK pun melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan pihak lain yang bertanggung jawab akan masalah tersebut. Aris memastikan sebelum area tersebut dipulihkan dan dibangun JPG, eks TM 2 harus dipastikan sudah bersih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya