SuaraJogja.id - Polisi meningkatkan status kasus keracunan massal di Padukuhan Krasakan, Tempel dan Sanggarahan, Mlati, Sleman. Status penyelidikan itu kini dinaikkan menjadi tahap penyidikan.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menuturkan peningkatan status kasus tersebut menyusul hasil uji laboratorium forensik sampel makanan yang telah keluar.
"Kemarin kita sudah mendapatkan hasil dari laboratorium. Habis itu untuk kasus itu sudah kita gelarkan naik ke penyidikan, sebelumnya penyelidikan," kata Adrian saat ditemui wartawan, Selasa (25/2/2025).
Selanjutnya, Adrian menyebut bakal melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi yang sebelumnya telah dimintai keterangan. Tercatat ada delapan saksi yang akan diperiksa kembali atas kasus keracunan ini.
Baca Juga: Misteri Keracunan Massal di Sleman Terungkap, Formalin Berlebih Terdeteksi dalam Makanan
Delapan saksi yang diperiksa itu terdiri dari pemilik hajatan, orang tua korban, korban, pemilik katering dan toko penyedia bahan makanan.
"Lalu kita melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi yang telah dimintai keterangan waktu saat penyelidikan karena kita duga kuat ada unsur tindak pidana di situ, mungkin dalam waktu dekat akan update lagi untuk penanganannya," ungkapnya.
Kendati demikian, Adrian bilang belum ada penetapan tersangka atas kasus ini. Namun ia menyebut bakal ada pihak yang ditetapkan tersangka dalam kasus keracunan di dua lokasi Sleman tersebut.
"Pasti [ada tersangka], kalau sudah penyidikan kan udah pasti, udah masuk ke tingkat penyidikan. Secepatnya [ditetapkan]," ucapnya.
Mengani pasal yang akan disangkakan terhadap tersangka, Adrian mengatakan bakal terkait dengan Pasal 204 dan 205 KUHP mengatur tentang tindak pidana membahayakan nyawa atau kesehatan orang. Pasal 204 merupakan delik sengaja, sedangkan Pasal 205 merupakan delik kealpaan.
Baca Juga: Geger Penemuan Mobil Ayla Berlubang Diduga Tembakan di Pakem, Polisi Selidiki Rentetan Kejadian
"Kita masih [tunggu] ya, tentang terkait masalah menganggu kesehatan, Pasal 204 atau 205. Tapi kan kita belum bisa kita ini [tetapkan] tapi dugaannya seperti itu," tandasnya.
Berdasarkan hasil laboratorium forensik polisi atas sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Padukuhan Krasakan, Tempel dan Sanggarahan, Mlati, Sleman. Hasilnya ditemukan bahwa sampel makanan yang diuji positif mengandung formalin.
"Dari hasil labfor kita ada mengambil beberapa sampel dari berapa tempat itu mengandung formalin," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY