Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 27 Februari 2025 | 16:14 WIB
Ilustrasi LPG 3 kg. [Dok Pertamina]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, menjamin pasokan LPG bersubsidi tetap aman sepanjang tahun 2025 dengan alokasi mencapai 19.069 tabung. Dengan demikian jelang Ramadan stok gas melon ini dipastikan tersedia.

Menurut Kabid Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan Kulon Progo, Endang Zulywanti, hingga saat ini Hiswana dan Paguyuban Pangkalan LPG bersubsidi di Kulon Progo belum mengajukan permohonan penambahan kuota fakultatif untuk menghadapi Ramadan 2025.

"Saat ini distribusi dan alokasi LPG di Kulon Progo dalam kondisi aman. Biasanya ada permintaan tambahan kuota, tetapi hingga sekarang belum ada pengajuan resmi," ujar Endang, dikutip Kamis (27/2/2025).

Meski stok LPG 3 kg di Kulon Progo relatif aman, Endang mengakui ada beberapa pangkalan yang mengalami keterlambatan pasokan, sehingga menyebabkan kelangkaan di beberapa titik.

Baca Juga: Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Proyek Bandara YIA di Sindutan Kulon Progo Ditahan

"Kendala ini terjadi karena pasokan LPG bersubsidi yang berasal dari Semarang dan Cilacap mengalami gangguan akibat faktor cuaca dan perbaikan kilang. Hal ini berdampak pada distribusi ke wilayah Kulon Progo," jelasnya.

Selain itu, hasil pemantauan juga menemukan beberapa pangkalan menjual LPG 3 kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Petugas telah memberikan teguran kepada pihak terkait agar harga tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sidak yang dilakukan terhadap sektor usaha menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha telah mematuhi regulasi dengan menggunakan LPG non-subsidi. Namun, masih ditemukan beberapa restoran yang menggunakan LPG bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha mikro.

"Dinas Perdagangan Kulon Progo bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY akan terus melakukan pemantauan serta edukasi kepada pelaku usaha agar penggunaan LPG bersubsidi sesuai dengan ketentuan," tegas Endang.

Endang juga mengakui bahwa harga LPG bersubsidi di tingkat pengecer cenderung lebih tinggi dibandingkan HET resmi. Faktor geografis menjadi salah satu penyebab perbedaan harga di beberapa daerah.

Baca Juga: Waspada, DBD Mewabah di Sentolo Kulon Progo, Satu Warga Meninggal Dunia

"Di pangkalan, harga LPG 3 kg sesuai HET, yakni Rp18 ribu. Namun, di pengecer bisa lebih tinggi karena ada biaya tambahan seperti transportasi," ujarnya.

Meski demikian, pemerintah terus mengimbau agar pengecer mengambil keuntungan dalam batas wajar guna memastikan ketersediaan LPG bersubsidi tetap terjangkau bagi masyarakat.

Load More