Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 19 Maret 2025 | 23:10 WIB
Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyampaikan kemundurannya berangkat ke Magelang di Yogyakarta, Jumat (21/2/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Hampir pada setiap edisi libur panjang, pusat Kota Yogyakarta selalu dipenuhi kendaraan yang berujung pada kemacetan. Terutama di kawasan Tugu-Malioboro-Keraton (Gumaton).

Padatnya kendaraan diperparah oleh minimnya kantong parkir serta maraknya parkir liar. Akumulasi kendaraan wisatawan yang terus berdatangan membuat arus lalu lintas kian tersendat di banyak titik strategis.  

Wacana yang kembali digaungkan yakni pelarangan bus besar atau pariwisata untuk masuk ke kawasan perkotaan. Hal ini dinilai sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. 

Lantas apakah pada momen libur Lebaran tahun ini kebijakan tersebut akan diterapkan? 

Baca Juga: Berdayakan Warga Kota Jogja, Ribuan Penggerobak Disiapkan Angkut Sampah dari Rumah

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengakui sudah mendengar wacana atau aspirasi itu berulang kali. Dia bilang bahwa pihaknya tengah menyiapkan skenario terbaik untuk kondisi tersebut.

Mantan Kepala BKKBN itu mengatakan tengah merancang skenario pengelolaan lalu lintas saat libur Lebaran dengan mengoptimalkan Terminal Giwangan sebagai titik transit bus pariwisata. 

Hasto menilai, dengan optimalisasi lahan sekitar dua hektare di Terminal Giwangan, bus-bus luar kota dapat berhenti di sana. Sementara pengunjung atau wisatawan yang turun di sana akan diantar menggunakan layanan shuttle menuju kawasan wisata utama. 

"Saya kemarin sudah mempelajari, kalau saya skenariokan, misalkan [Terminal] Giwangan itu saya optimalkan ya, Giwangan kan kita masih punya lahan sekitar 2 hektare ya, bisa kita optimalkan untuk bis-bis luar kota di sana, terus kita bentuk shuttle itu," kata Hasto, Rabu (19/3/2025).

"Ini saya sudah rembukan sekali lah dengan teman-teman di dinas berhubungan, bagaimana kalau diskenariokan seperti itu. Saya pelajari, dan itu bagian prioritas saya," imbuhnya.

Baca Juga: Hasto Pastikan Pelayanan Tetap Optimal Meski ASN Pemkot Yogyakarta Diberlakukan WFA

Hasto tak menampik bahwa jumlah bus yang melintas ke arah Kota Jogja saat musim liburan akan melonjak drastis. Padahal saat hari biasa pun bus-bus itu sudah tergolong cukup banyak.

"Ya karena kita tahu bahwa bus yang dari arah sini, Jalan Wonosari masuk ke Jogja itu, sehari kalau pas puncak itu 940-an ya, sehari yang lewat dari sini, dari Jalan Wonosari ke sini [Kota Jogja]," ucapnya.

"Kemudian yang dari Jalan Wates itu sekitar 300-an bus gitu. Nah itu kan semua sumbernya kalau dia belok ke sana bisa, artinya ke Giwangan kan tidak terlalu jauh. Jadi sebetulnya sangat mungkin untuk begitu. Saya punya draft untuk rekayasa seperti itu," tambahnya.

Selain skenario Giwangan, Pemkot Yogyakarta juga mempertimbangkan untuk mengoptimalkan kantong-kantong parkir yang ada. Misalnya area parkir di Ngabean yang mana area tersebut masih belum terisi atau relatif lenggang dibanding titik lain.

Ada pula tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali yang akan segera dibongkar serta Tempat Khusus Parkir Senopati di sisi selatan Malioboro yang juga selalu penuh pengunjung.

"Ya jadi kalau menurut saya yang di senopati ya, senopati yang B itu ini, yang di B itu yang menurut saya kita prioritaskan yang nantinya ke Giwangan. Abu Bakar Ali tidak kita cerita lagi karena akan dibongkar, yang kita pikirkan sekarang ini adalah bagaimana kalau kita punya shuttle di Giwangan. Kemudian satu lagi masih di Ngabean itu juga masih bisa diupdate, tapi nanti akan kita pelajari," ungkapnya.

Hasto juga membuka peluang bagi hotel-hotel di Yogyakarta untuk menampung parkir bus tamu mereka. Dengan catatan selama hotel-hotel itu memiliki lahan yang memadai untuk dijadikan tempat parkir atau setidaknya transit menurunkan penumpang saja.

"Itu kan suatu contoh bahwa hotel bisa menampung parkirnya, bus bisa masuk, itu contoh. Saya memang juga punya pemikiran-pemikiran untuk mencari kantong parkir yang ada di sekitar Malioboro," pungkasnya.

Load More