Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 19 Maret 2025 | 23:54 WIB
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman, Arip Pramana. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman terus berkoordinasi untuk mengebut perbaikan infrastruktur sejumlah jalan utama dan jalur alternatif jelang Lebaran 2025 mendatang. Perbaikan jalan berlubang hingga penerangan terus dipersiapkan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman, Arip Pramana menuturkan saat ini seluruh progres perbaikan berlangsung baik. 

"Dari aspek infrastruktur jalan baik dari pintu Tempel sampai Prambanan secara umum lokssi-lokasi yang minggu lalu yang ditemukan beberapa lubang dan sebagainya progresnya sudah menggembirakan," kata Arip saat ditemui wartawan, Rabu (19/3/2025). 

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi, untuk wilayah DIY akan mencapai 2,3 juta orang yang melakukan pergerakan atau perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi.

Baca Juga: Minimalisir Kemacetan dan Kecelakaan saat Mudik, Pakar Transportasi UGM Ingatkan Pemerintah Soal Ini

Sedangkan untuk khusus wilayah Sleman, tersedia empat ruas jalur utama yang bisa digunakan oleh para pemudik. Di antaranya ruas jalan Yogya – Sleman – Tempel, kemudian Yogya – Prambanan, Yogya – Wonosari, dan Yogya – Wates.

Sementara untuk jalur alternatif ada di ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan, ruas Mlati-Balangan-Dekso, ruas Denggung-Besi-Koroulon-Joholanang, ruas Prambanan-Piyungan dan Ruas Yogya-Godean-Nanggulan.

"Tadi jalan provinsi tinggal ruas jalan Koroulon-Joholanang masih ada beberapa [kerusakan]. Kemudian yang di simpang empat Gedongan ke selatan ini paling banyak lubang sudah dilakukan perbaikan oleh Bina Marga DIY, progresnya tinggal sekitar 12 persen, mudah-mudahan hari ini paling telat besok sudah selesai," ungkapnya.

Selain itu, Arip bilang ruas-ruas yang kemudian menjadi tanggungjawab pengelola tol Jogja-YIA yakni di sekitaran kompleks Pemkab Sleman juga sudah mulai digarap perbaikannya. Begitu pula untuk sektor Banyurejo yang juga dilakukan perbaikan oleh pengelola tol Jogja-Bawen.

Kemudian untuk penerangan, kata Arip, ada empat segmen di Jalan Pajajaran atau ring road yang menjadi perhatian untuk segera diperbaiki. Mulai dari area sekitar U-turn RS Queen Latifa, area kampus UNISA, area Eddy Transport, serta depan Asrama Haji.

Baca Juga: Antisipasi Penumpukan Sampah Selama Libur Lebaran, Pemkot Jogja Kosongkan 15 Depo

"Keempatnya tadi BPTD sudah menyampaikan akan menyelesaikan dimulai hari ini, mudah-mudahan satu dua hari akan selesai," ujarnya.

Disampaikan Arip, Underpass Kentungan pun tak lepas dari perhatian. Dia sudah berkoordinasi dengan pengelola jalan nasional (PJN) untuk siaga 24 jam mengantisipasi genangan air yang berpotensi muncul.

Dinpar Targetkan 500 Ribu Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menargetkan 500 ribu kunjungan wisata selama selama periode libur Hari Raya Idul Fitri 2025 mulai 22 Maret – 6 April 2025. Selain itu peredaran uang diprediksi selama 16 hari itu maksimal bisa mencapai Rp1,6 triliun.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid menuturkan target kunjungan wisata itu masih sama seperti tahun lalu. Hanya saja dengan tantangan kebijakan larangan studi tour untuk anak sekolah hingga efisiensi anggaran. 

"Kunjungan di Lebaran ini, 300-500 ribu. Kita harus realistis, kita musim hujan juga seperti ini. Banyak larangan-larangan seperti itu, ya kita di angka 300-500 ribu. Optimis nanti ya tercapai lah, kalau nanti bisa lebih dari itu," kata Ishadi saat ditemui wartawan di Pemkab Sleman, Rabu (19/3/2025).

Kemudian untuk prediksi length of stay atau lama tingal wisatawan berada di antara 2-2,5 hari di Sleman. Dengan rerata okupansi hotel di Kabupaten Sleman berada di antara 30-60 persen.

"Kemudian belanja wisatawannya Rp 1-1,5 juta per kunjungan. Jadi peredaran uang prediksinya Rp 600 miliar sampai Rp1,6 triliun dalam libur Lebaran," ucapnya. 

Dipastikan destinasi pariwisata yang ada di Sleman, baik yang dikelola Pemkab maupun pihak lain tetap buka pada saat Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446H dengan penyesuaian jam buka.

Selain itu, pihaknya juga sudah membuat surat edaran terkait dengan mitigasi bencana selama libur Lebaran ini. Mengingat kondisi cuaca yang belum menentu hingga status Gunung Merapi yang masih aktif.

"Jadi itu surat edaran bagaimana kemudian pelaku wisata itu juga melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi, terus kemudian update status Gunung Merapi sama BPPTKG, terus koordinasi dengan SAR," ujarnya.

"Sehingga nanti harapannya wisata di Sleman itu aman, nyaman, dan menyenangkan dan kita harap zero accident," sambungnya.

Selain itu, kembali Ishadi menegaskan kepada seluruh penyelenggara pariwisata di Sleman untuk tidak melakukan praktik nuthuk atau menaikkan harga yang tak wajar serta berbagai bentuk pungli yang lain.

"Tidak boleh ada praktik nuthuk terkait dengan penyelenggara pariwisata, tidak ada boleh pungli. Jadi karena itu nanti merusak semua citra pariwisata di Kabupaten Sleman," tegasnya.

Ditambahkan Ishadi, pihaknya turut menggelar event pada libur Hari Raya Idul Fitri. Di antaranya Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Gathotkaca Ngraman, di Tlogoputri, Kaliurang, pada Sabtu, 5 April 2025, pukul 12.30 – 16.30 WIB.

Serta ada pentas Jathilan, oleh Sanggar Seni Puspita Laras, di Tlogoputri, Kaliurang pada Minggu, 6 April 2025, pukul 10.00 – 15.30 WIB. 

Load More