Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 23 Maret 2025 | 16:20 WIB
Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyampaikan kemundurannya berangkat ke Magelang di Yogyakarta, Jumat (21/2/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan berbagai upaya untuk mencegah praktik nuthuk atau penarikan harga tak wajar oleh pedagang selama libur Lebaran 2025 kali ini.

Pemberian daftar harga untuk dagangan yang dijual oleh pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar kawasan Malioboro menjadi salah satu upaya.

Selain itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, tak segan untuk menerjunkan intelejen atau intel untuk memastikan praktik nuthuk itu tak dilakukan. Pasalnya hal itu dapat mencoreng citra pariwisata di Kota Jogja.

Disampaikan Hasto, antisipasi praktik nuthuk tersebut masuk ke dalam salah satu Quick Wins atau program percepatan yang juga dibuat bersama oleh Dinas Pariwisata Kota Jogja.

Baca Juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2025 di Kota Yogyakarta, Tim Urai Siap Siaga

"Saya membuat quick wins dengan dinas pariwisata untuk warung-warung itu. Kita pasangin tarif, daftar tarif ini, terus di bawah itu ada tulisan, agar membayar sesuai dengan tarif itu," kata Hasto, Minggu (23/3/2025).

"Kemudian warung itu kita kasih nomor, terutama yang di sirip-sirip Malioboro itu, dikasih nomor, nomor 1, nomor 2, dan seterusnya. Jadi kalau ada orang dituthuk itu jelas laporannya, oh ini warung nomor sekian," imbuhnya.

Menyeragamkan daftar menu juga bakal dilakukan pada PKL-PKL di kawasan Malioboro itu. Bahkan Hasto, tak segan-segan untuk mengerahkan intel untuk memastikan tidak ada oknum pedagang nakal selama momen liburan.

"Jadi jangan coba-coba nuthuk ya dan saya akan mengarahkan intel untuk jajan. Nanti saya uji cobanya gitu,"kata dia.

"Ya kalau sampai nuthuk, nanti saya kerahkan pasukan saya untuk jajan di situ, kalau sampai ada yang nuthuk ya, dinas pariwisata tak tuthuk juga," kelakarnya.

Baca Juga: Pemkot Jogja Siapkan Tambahan Parkir di Lokasi Ini Saat Libur Lebaran, Tersedia Fasilitas Shuttle

Terkait sanksi, Hasto bilang saat ini belum dirumuskan lebih lanjut. Namun pihaknya memastikan akan menyebar hotline aduan yang bisa dihubungi ketika ada praktik nuthuk.

"Begitu di situ ada nuthuk, kita akan langsung datangin yang nuthuk. Karena dengan respon cepat begitu dia [pedagang] kaget, pasti kaget. Karena ketika laporan itu masuk, kita langsung responsnya cepat," tegasnya.

Informasi kontak aduan di Kota Yogyakarta. [Hiskia/Suarajogja.id]

Puluhan Pedagang Difasilitasi

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Jogja, Muhammad Zandaru menuturkan ada puluhan pedagang di sirip-sirip kawasan Malioboro yang difasilitasi untuk pemberian daftar menu tersebut.

"Kita memberikan bantuan kepada pedagang makanan dan minuman terutama untuk menyeragamkan papan nama, kemudian ada menu makanan yang harganya jelas di situ," ucap Zandaru.

"Kalau perkiraan bergeser antara 60 sampai 80 [pedagang]. Jadi kita sudah melakukan pendataan di lapangan untuk pedagang yang ada di sirip-sirip, terutama adalah penjual makanan dan minuman itu," sambungnya.

Fasilitasi yang akan diberikan itu berupa papan nama warung, lalu penanggungjawab, serta daftar menu serta harga makanan dan minuman.

"Jadi contoh harga bakso 10 ribu, harga soto 12 ribu. Jelas di situ, dan di situ ada tulisan bayarlah sesuai dengan harga yang ada di menu itu. Itu untuk menghindari nuthuk di samping kita juga melakukan sosialisasi kepada masing-masing pedagang dan tempatnya itu di wilayah," ucapnya.

Sosialisasi bersama dengan Satpol PP dan pihak lain pun sudah dilakukan secara terus menerus. Para pedagang senantiasa diingatkan untuk tidak melakukan praktik nuthuk.

"Sekali lagi, Yogyakarta adalah kota pariwisata. Sehingga ketika citranya itu negatif ya, karena adanya nuthuk baik itu makanan, minuman, atau parkir tadi tentu itu akan mengurangi citra baik Kota Yogyakarta dan nanti dampaknya adalah berkurangnya wisatawan dampaknya lagi adalah berkurangnya PAD," ujarnya.

Load More