SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan berbagai upaya untuk mencegah praktik nuthuk atau penarikan harga tak wajar oleh pedagang selama libur Lebaran 2025 kali ini.
Pemberian daftar harga untuk dagangan yang dijual oleh pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar kawasan Malioboro menjadi salah satu upaya.
Selain itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, tak segan untuk menerjunkan intelejen atau intel untuk memastikan praktik nuthuk itu tak dilakukan. Pasalnya hal itu dapat mencoreng citra pariwisata di Kota Jogja.
Disampaikan Hasto, antisipasi praktik nuthuk tersebut masuk ke dalam salah satu Quick Wins atau program percepatan yang juga dibuat bersama oleh Dinas Pariwisata Kota Jogja.
Baca Juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2025 di Kota Yogyakarta, Tim Urai Siap Siaga
"Saya membuat quick wins dengan dinas pariwisata untuk warung-warung itu. Kita pasangin tarif, daftar tarif ini, terus di bawah itu ada tulisan, agar membayar sesuai dengan tarif itu," kata Hasto, Minggu (23/3/2025).
"Kemudian warung itu kita kasih nomor, terutama yang di sirip-sirip Malioboro itu, dikasih nomor, nomor 1, nomor 2, dan seterusnya. Jadi kalau ada orang dituthuk itu jelas laporannya, oh ini warung nomor sekian," imbuhnya.
Menyeragamkan daftar menu juga bakal dilakukan pada PKL-PKL di kawasan Malioboro itu. Bahkan Hasto, tak segan-segan untuk mengerahkan intel untuk memastikan tidak ada oknum pedagang nakal selama momen liburan.
"Jadi jangan coba-coba nuthuk ya dan saya akan mengarahkan intel untuk jajan. Nanti saya uji cobanya gitu,"kata dia.
"Ya kalau sampai nuthuk, nanti saya kerahkan pasukan saya untuk jajan di situ, kalau sampai ada yang nuthuk ya, dinas pariwisata tak tuthuk juga," kelakarnya.
Baca Juga: Pemkot Jogja Siapkan Tambahan Parkir di Lokasi Ini Saat Libur Lebaran, Tersedia Fasilitas Shuttle
Terkait sanksi, Hasto bilang saat ini belum dirumuskan lebih lanjut. Namun pihaknya memastikan akan menyebar hotline aduan yang bisa dihubungi ketika ada praktik nuthuk.
"Begitu di situ ada nuthuk, kita akan langsung datangin yang nuthuk. Karena dengan respon cepat begitu dia [pedagang] kaget, pasti kaget. Karena ketika laporan itu masuk, kita langsung responsnya cepat," tegasnya.
Puluhan Pedagang Difasilitasi
Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Jogja, Muhammad Zandaru menuturkan ada puluhan pedagang di sirip-sirip kawasan Malioboro yang difasilitasi untuk pemberian daftar menu tersebut.
"Kita memberikan bantuan kepada pedagang makanan dan minuman terutama untuk menyeragamkan papan nama, kemudian ada menu makanan yang harganya jelas di situ," ucap Zandaru.
"Kalau perkiraan bergeser antara 60 sampai 80 [pedagang]. Jadi kita sudah melakukan pendataan di lapangan untuk pedagang yang ada di sirip-sirip, terutama adalah penjual makanan dan minuman itu," sambungnya.
Fasilitasi yang akan diberikan itu berupa papan nama warung, lalu penanggungjawab, serta daftar menu serta harga makanan dan minuman.
"Jadi contoh harga bakso 10 ribu, harga soto 12 ribu. Jelas di situ, dan di situ ada tulisan bayarlah sesuai dengan harga yang ada di menu itu. Itu untuk menghindari nuthuk di samping kita juga melakukan sosialisasi kepada masing-masing pedagang dan tempatnya itu di wilayah," ucapnya.
Sosialisasi bersama dengan Satpol PP dan pihak lain pun sudah dilakukan secara terus menerus. Para pedagang senantiasa diingatkan untuk tidak melakukan praktik nuthuk.
"Sekali lagi, Yogyakarta adalah kota pariwisata. Sehingga ketika citranya itu negatif ya, karena adanya nuthuk baik itu makanan, minuman, atau parkir tadi tentu itu akan mengurangi citra baik Kota Yogyakarta dan nanti dampaknya adalah berkurangnya wisatawan dampaknya lagi adalah berkurangnya PAD," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kunjungan Kerja ke BPBD Provinsi DIY, Fikri Faqih Dorong Revisi UU Penanggulangan Bencana
-
Masuk Babak Baru, Eks Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Segera Diadili
-
Wali Kota Palembang Minta Maaf kepada Willie Salim, Warganet Beri Beragam Respons
-
6 Fakta Sejarah di Balik Pembangunan Istana Air Tamansari
-
Menelusuri Sejarah Tenggara Kraton Yogyakarta Bersama Alon Mlampah dan Rotaract
Terpopuler
- Mantan Kepala SMKN 2 Sewon Ditahan Kejari Bantul, Ini Daftar Kejahatannya
- Harga Tiket Jakarta-Pontianak Melonjak Gila-gilaan Jelang Lebaran 2025! Janji Pemerintah Mana?
- Profil dan Karier Hery Gunadi, Dirut BRI yang Baru
- DNA Moge Terpancar, Harga Lebih Murah dari Yamaha XMAX: Ini Motor Sport Terbaru dari Suzuki
- Rekening Guru PPG Piloting Bermasalah di Info GTK, TPG Tidak Bisa Dicairkan, Ini Solusinya
Pilihan
-
Puji Setinggi Langit Rizky Ridho, Jay Idzes Singgung Kualitas Mees Hilgers
-
Timnas Indonesia Butuh Waktu 20 Tahun untuk Seperti Jepang
-
DBS Group Dikabarkan Bakal Caplok Panin Bank
-
Sahur Ternikmat Ragnar Oratmangoen Pasca Timnas Indonesia Tumbangkan Bahrain
-
Ini Identitas Korban Tewas Kecelakaan KA Batara Kresna vs Mobil di Sukoharjo
Terkini
-
Strategi Pecah Kepadatan: Exit Tol Tamanmartani Jadi Andalan di Mudik Jogja 2025
-
Tren Konsumsi Masyarakat Menurun, Ekonom UGM Beberkan Penyebabnya
-
Awas Sopir Teler Ancam Keselamatan Pemudik, BNNP DIY Gencarkan Tes Urine Jelang Lebaran
-
BRI Peduli Dukung Desa Berkelanjutan dengan PLTMH di Desa BRILiaN Jatihurip
-
Muhammadiyah Kaya Raya, Haedar Nashir Ungkap Rahasia Pemanfaatan Aset: Bukan Soal Angka, Tapi...