Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 23 Maret 2025 | 20:58 WIB
Area exit tol Tamanmartani di Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Polda DIY memulai pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2025, pada Minggu (23/3/2025).

Pada hari pertama operasi ini menunjukkan situasi lalu lintas yang masih landai.

Operasi Ketupat Progo, yang dimulai pada hari ini, bertujuan untuk memastikan kelancaran perjalanan bagi para pemudik yang menuju wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan mengungkapkan bahwa pada hari pertama pelaksanaan operasi, volume kendaraan terpantau masih relatif normal.

Baca Juga: Jadi Titik Rawan Kepadatan Kendaraan, Lingkar Kridosono Bakal Diberi APILL Portabel

"Arus lalu lintas masih dalam kondisi landai, belum ada kepadatan yang berarti di jalan-jalan utama. Kami terus memantau perkembangan di lapangan dan siap mengantisipasi jika ada peningkatan jumlah kendaraan," kata Ihsan dalam keterangannya.

Selain itu, disampaikan Ihsan, antisipasi kepadatan kendaraan juga dilakukan di exit tol fungsional Tamanmartani.

Mengingat ruas fungsional tersebut hanya memiliki kapasitas volume kendaraan maksimal 800 kendaraan per jam.

"Sudah kita pasang Traffic Counting di titik tersebut untuk menghitung jumlah kendaraan sehingga jika volume kendaraan sudah mencapai 800 kendaraan akan dialihkan ke exit Tol Prambanan," ujarnya.

Ihsan mengatakan Ditlantas Polda DIY pun telah membentuk 6 tim urai yang bersifat statis maupun mobile. Tim urai itu ditempatkan di exit tol fungsional Tamanmartani. Nantinya anggota akan banyak berkoordinasi.

Baca Juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2025 di Kota Yogyakarta, Tim Urai Siap Siaga

Pembentukan tim urai ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalur jalan tol.

"Hal ini dilakukan mengingat infrastruktur pendukung seperti rest area, tempat makan atau pengisian bahan bakar kendaraan di jalan tol masih belum banyak tersedia," tuturnya.

Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan mengungkapkan bahwa pada hari pertama pelaksanaan operasi, volume kendaraan terpantau masih relatif normal. Disampaikan Ihsan, antisipasi kepadatan kendaraan juga dilakukan di exit tol fungsional Tamanmartani. [Hiskia/Suarajogja.id]

"Meskipun agak sedikit tersendat, di jalur arteri ini lebih memadai untuk infrastruktur pendukungnya," imbuhnya.

Tidak hanya membentuk tim urai saja, Ihsan bilang Ditlantas juga membuat inovasi berupa barcode dan apabila di scan memuat jalur alternatif yang tentunya memudahkan bagi para pemudik yang memasuki wilayah Yogyakarta.

"Kami telah membuat 2 barcode berisikan jalur alternatif dengan tujuan berbeda, yakni tujuan wilayah utara Yogyakarta [meliputi Wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman dan arah ke Magelang] dan wilayah selatan Yogyakarta [meliputi pusat Kota Yogyakarta dan arah ke Bantul]," ujarnya.

Kondisi Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. Selain itu, pos pantau pun sudah disiapkan di sekitar area exit tol Tamanmartani. Termasuk tim urai yang bersiaga ketika terjadi kepadatan saat arus mudik di jalur fungsional tersebut.
[Hiskia/Suarajogja.id]

"Barcode tersebut berlaku umum untuk seluruh masyarakat dan sudah tersedia maupun bisa di scan melalui akun media sosial Polda Jogja," tambahnya.

Terkait barcode jalur alternatif itu, Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi menuturkan perlu dibagikan kepada para calon pemudik. Sehingga diharapkan tidak semua pemudik yang menuju ke arah Jogja melintasi atau menuju ke Jalan Solo.

"Ini dimaksudkan agar tidak semua pemudik mengarah seluruhnya ke Jalan Solo, karena jalan Solo saat ini existing arusnya juga sudah berat, belum lagi ditambah nanti exit tol yang di Prambanan," ungkap Yuswanto Ardi.

"Kalau semuanya akan bermuara di Solo, nanti akan terjadi beban yang sangat berat di dalam kota Yogyakarta, khususnya di Simpang Maguwoharjo. Oleh karena itu, bursa kita pecah di sini," imbuhnya.

Load More