Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 16 April 2025 | 18:11 WIB
Bupati Sleman Terpilih, Harda Kiswaya saat memberi keterangan pada wartawan, Rabu (5/2/2025). [Suarajogja.id/Hiskia]

Sebelum Harda ada pula sosok Mantan Bupati Sleman periode 2010-2015, Sri Purnomo pada Rabu (11/12/2024) lalu.

Kemudian disusul sang putra Raudi Akmal yang merupakan anggota DPRD Sleman dari fraksi PAN saat itu pada Kamis (12/12/2024) lalu.

Kasus dugaan korupsi Dana Hibah Pariwisata ini berjalan sangat lambat. Padahal kasus ini sudah terendus sejak 2022 lalu dan berlanjut di 2024.

Sayangnya meski sudah melalui sejumlah penyelidikan tak ada arah untuk menetapkan tersangka.

Baca Juga: Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat

Banyak pihak yang telah diperiksa termasuk nama-nama penting di Sleman dari mantan Bupati Sleman, Sri Purnomo serta anggota dewan, Raudi Akmal.

Kasus tersebut berawal dari pemberian dana hibah pariwisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada Pemkab Sleman pada 2020.

Dana hibah yang diselidiki Kejari nilainya sekitar Rp10 miliar. Kejari kemudian melakukan penyelidikan hingga tahap penyidikan.

Dana hibah tersebut secara prosedur dibagi ke sejumlah objek wisata termasuk desa wisata yang ada di Bumi Sembada.

Pembagian itu juga terkait bantuan dari pemerintah pusat agar pariwisata di Sleman tetap bertahan di tengah badai Covid-19.

Baca Juga: Duduk Perkara Dugaan Korupsi WiFi Gratis di Sleman, Terendus Ada Mark Up hingga Kecepatan Lambat

Load More