"Saya mikir, apa saya mau gini terus? Kerja kasar, kan badan enggak selamanya kuat," ucapnya.
Kata demi kata meluncur seperti air, jujur dan tak dibuat-buat. Dia memastikan tak pernah sembarangan untuk mengerjakan potongan. Jika ada permintaan model dari pelanggan, ia akan meminta contoh gambar atau foto terlebih dulu.
Hal itu semata-mata untuk memastikan pekerjaannya nanti tidak asal potong. Melainkan dilakukan dengan tepat dan kehati-hatian. Sebab menurutnya, memangkas rambut bukan semata keterampilan, tapi juga harus beretika dan ada rasa empati.
"Potong rambut itu enggak bisa dibenerin kalau salah. Kalau nulis, tinggal tip-x tapi ini, kepala orang. Harus hati-hati. Harus paham sebelum pegang alat," tegasnya.
Baca Juga: Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
Di matanya, bekerja bukan sekadar mencari nafkah. Ada nilai yang lebih dalam, menjaga muruah hidup, menghormati tubuh orang lain, dan berserah pada yang Maha Mengatur.
"Saya semeleh. Slow. Rezeki itu pasti ada yang ngatur. Yang penting usaha dan enggak ganggu orang lain," ucapnya tulus sembari tersenyum.
Soal tarif pun sama seperti yang dia katakan di awal. Tarif jasanya hanya Rp10 ribu. Tapi senyum pelanggan setelah puas rambutnya dipotong adalah upah sejati bagi Udin.
"Kalau panggilan bisa Rp25 ribu atau Rp50 ribu. Tergantung jauh dekat. Tapi kalau enggak mampu ya saya sesuaikan. Semua orang kan butuh hidup," ungkapnya.
Udin tahu betul bahwa hidup harus adil, meski dompet tak selalu tebal. Hari-harinya berlalu dari pukul 09.00 WIB sampai sore, dengan catatan jika cuaca mengizinkan. Bila hujan turun, ia geser sedikit masuk ke bawah rerimbunan beringin, mencari tempat teduh. Melanjutkan sebentar lalu berkemas pulang.
Baca Juga: BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
"Saya ini tunggu ringin kok. Kalau saya enggak ada di sini, berarti saya dipanggil. Tapi saya pasti balik. Wong orang sini sudah hafal,” ungkapnya lagi sambil tersenyum.
Berita Terkait
-
Desa Wisata Pulesari, Tawarkan Suasana Asri dengan Banyak Kegiatan Menarik
-
11 Cara Membuka Aura Rezeki yang Tertutup Menurut Islam: Dijamin Hati Lebih Tenang
-
7 Tanaman Fengshui Pembawa Energi Positif, Rumah Tenang Rezeki Lancar
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan