Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 22 April 2025 | 16:27 WIB
Evakuasi dosen asal Semarang yang meninggal dunia di kamar indekost Jln. Pandega Martha, Manggung, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Selasa (22/4/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Mengenai dugaan yang mencuat apakah korban pembunuhan atau tidak, polisi urung mau memberikan keterangan lebih jauh sebelum hasil autopsi keluar.

"mengenai adanya dugaan pembunuhan atau tidak itu nanti ya tunggu hasil forensik," imbuh Adrian.

Lebih jauh, Adrian juga mengungkapkan pihaknya masih terus menyelidiki kasus kematian warga Semarang tersebut. 

Disamping memeriksa saksi-saksi dan CCTV di indekost tersebut, pihaknya juga mengamankan beberapa barang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari

"Tim masih bekerja di atas, masih olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP, memang ada beberapa barang yang kami ambil yang kami anggap itu berkaitan dengan penyebab kematian korban," tuturnya.

"Mungkin nanti untuk terkait masalah luka atau penyebab mungkin nanti dari hasil tim forensik," imbuhnya.

Keterangan Pemilik Kos

Pemilik kos, Dimas mengatakan bahwa laporan bau tak sedap itu diterima sekira pukul 07.50 WIB pagi tadi. Mendapat laporan itu, dia langsung datang untuk mengecek.

"Saya langsung naik tapi nggak berani buka pintu, karena jendelanya buka. Jadi saya coba gordennya, ternyata udah ini [ditemukan meninggal dunia]. Jadi saya langsung turun ke Pak RT," ujar Dimas.

Baca Juga: Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat

Disampaikan Dimas, korban merupakan salah satu penghuni kos terlama. Dia bilang selama ini tidak ada kecurigaan apapun terhadap korban, justru korban terbilang ramah dengan tetangga dan pemilik kos.

Load More