SuaraJogja.id - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Sleman mengungkap kasus pelecehan seksual berupa begal payudara yang terjadi di kawasan Kutu Patran, Sleman. Kasus ini sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Pelaku diketahui berinisial EA (22) warga Turi, Sleman yang akhirnya menyerahkan diri.
Kanit PPA Satreskrim Polresta Sleman Ipda Albertus Bagas Satria menuturkan aksi begal payudara viral yang dilakukan pelaku terjadi pada Minggu (20/4/2025) kemarin di Jl. Kutu Patran tepatnya di selatan Jogja City Mall (JCM), Sinduadi, Mlati, Sleman.
Saat itu pelaku melangsungkan aksinya kepada seorang perempuan berusia 26 tahun yang saat itu tengah berjalan kaki menuju tempat kerjanya di JCM.
"Tiba-tiba korban didekati dan dipepet oleh pelaku yang saat itu menggunakan kendaraan bermotor matic dari arah berlawanan dengan korban. Lalu pelaku memegang payudara korban dan kemudian pergi melarikan diri," kata Bagas dikutip Kamis (1/5/2025).
Korban yang kaget dan trauma, sempat menangis dalam perjalanan menuju tempat kerja.
Korban kemudian menceritakan kejadian tersebut dan akhirnya membuat laporan ke Unit PPA Polresta Sleman
Selanjutnya polisi langsung melakukan penyelidikan CCTV setempat. Termasuk melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat serta pendalaman patroli siber melalui media sosial.
Hingga akhirnya, lima hari setelah kejadian, pada Jumat (25/4/2025) polisi melakukan penggerebekan di dua lokasi yang diduga menjadi tempat tinggal pelaku, yakni di wilayah Mlati dan Turi, Sleman.
Baca Juga: Pejabat Sleman Ikut Uji Emisi: Bukti Serius Tangani Polusi atau Sekadar Pencitraan?
"Namun terduga pelaku tidak ada di rumah dan menurut keterangan dari istri terduga pelaku semenjak kejadian yang dilakukan terduga pelaku viral, pelaku belum menginjakkan kaki di rumah," ungkapnya.
Dari hasil pendekatan terhadap pihak keluarga, pelaku akhirnya berhasil dibujuk untuk menyerahkan diri ke Unit PPA Polresta Sleman pada Minggu, 27 April 2025 kemarin.
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku sudah melangsungkan aksi bejat tersebut sebanyak tiga kali.
Motifnya hanya untuk memuaskan hasrat seksualnya karena jarang pulang ke rumah.
"Pelaku jarang pulang ke rumah, pelaku sudah ada beristri tapi masih mempunyai nafsu untuk berbuat cabul pada korban-korban perempuannya dan ini pun istri tidak mengetahui pelaku mempunyai tabiat atau kejahatan cabul berupa begal payudara," tuturnya.
"Pelaku sudah beraksi sekitar tiga kali, sasaran payudara dan pantat. Nafsu sesaat," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Pejabat Sleman Ikut Uji Emisi: Bukti Serius Tangani Polusi atau Sekadar Pencitraan?
-
Viral, Jambret di Sleman Tewas Ditabrak Korban? Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Niat Nyolong di Sleman, Pria Ini Malah Kena Batunya, Warga Gercep Amankan Pelaku
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal