Dia menegaskan bahwa rehabilitasi ruang-ruang sekolah dasar negeri saat ini masih difokuskan pada konsep pemerataan bukan penuntasan.
Pasalnya jika mengutamakan penuntasan perbaikan secara menyeluruh di satu sekolah, kebutuhan dana bisa sangat tinggi. Di sisi lain, anggaran terbatas tidak sebanding dengan banyaknya sekolah yang membutuhkan perbaikan.
"Jadi kami masih konsep pemeratanan, bukan penuntasan. Kalau penuntasan bisa membutuhkan Rp1,5 miliar sedangkan anggaran terbatas dan yang minta banyak. Jadi akhirnya hanya rehab dua-tiga ruang kelas," ungkapnya.
"Jadi karena anggaran terbatasan dan masih pakai konsep pemerataan ya. Sebetulnya di sebuah sekolah dasar itu belum tuntas benar sebetulnya, hanya karena tadi yang mengajukan proposal, memberi info kerusakan, atau kita survei sendiri itu sangat banyak sedangkan anggaran terbatas," tambahnya.
Baca Juga: SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
Sementara itu, ditambahkan Sri Adi, kondisi sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Sleman dinilai masih lebih baik dibandingkan sekolah dasar.
"Kalau SMP negeri khususnya ada 54 itu sebenarnya relatif dari sisi membahayakan lebih baik, tapi yang SD dan negeri yang butuh perhatian khusus dan memang jumlahnya jauh lebih banyak," pungkasnya.
Perbaikan itu menyusul dengan kasus ambruknya atap salah satu ruangan sekolah di SD Negeri Kledokan Sleman.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman, Zaini Anwar akan segera membenahi ruangang sekolah tersebut.
Ia mengungkapkan dalam 12 hari sejak tanggal 16 Mei kemarin ia akan membuat perencanaan dan proses persiapan pengerjaan fisiknya.
Baca Juga: Dulu Didoktrin JAD, Kini Jualan Ayam Bakar di Sleman: Kisah Inspiratif Mantan Teroris Tobat
Disampaikan Zaini, proyek itu direncanakan lebih kurang selama tiga bulan pengerjaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi