Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 28 Mei 2025 | 16:19 WIB
Sekda DIY, Beny Suharsono saat memberikan keterangan, Rabu (28/5/2025). [Kontributor/Putu]

Beny yang menjabat Sekda sejak 2023 tersebut berharap penggantinya yang akan menjabat dalam waktu dekat tidak hanya fokus pada transisi struktural.

Namun juga pada beban strategis yang menuntut kapasitas kepemimpinan, keberanian membuat keputusan, dan kepekaan sosial yang tinggi.

Karenanya sekda baru nanti harus bisa menurunkan angka kemiskinan di DIY.

Hal ini penting mengingat DIY telah menetapkan target ambisius dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menurunkan angka kemiskinan menjadi di bawah 10 persen.

Baca Juga: 'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA

Apalagi hingga kini, angka kemiskinan masih berada di kisaran 10,4 persen. Angka ini termasuk kategori kemiskinan ekstrem di beberapa wilayah.

"Ini bukan sekadar target statistik, tapi soal keadilan sosial dan keberpihakan kebijakan," ungkapnya.

Tak hanya kemiskinan, lanjut Beny, kesenjangan pendapatan antarwilayah di DIY masih tinggi.

Wilayah seperti Gunung Kidul, Kulon Progo dan Bantul tertinggal dari Sleman dan Kota Yogyakarta.

Indeks ketimpangan mendekati 0,5 yang menunjukkan kondisi sangat timpang jika mengacu pada indeks Gini atau Williamson.

Baca Juga: MBG dan Sekolah Rakyat Belum Siap, Pemda DIY Kini Kebut Koperasi Merah Putih

Masalah pemerataan pembangunan antara bagian utara dan selatan DIY juga masih menjadi tantangan klasik yang terus bergulir.

Ketidakseimbangan akses infrastruktur, investasi, dan sumber daya membuat pertumbuhan ekonomi tidak merata di DIY.

“Pembangunan Jogja jangan hanya berpusat di Sleman atau kota saja. Wilayah selatan harus ikut tumbuh,” tegas Benny.

Alih fungsi lahan nonpertanian, lanjut Beny juga masih jadi masalah karena berlangsung sangat cepat, terutama karena dampak hidrometeorologi.

Lahan-lahan yang tidak dilindungi menjadi rentan dikonversi, mengancam daya dukung lingkungan hidup DIY secara jangka panjang.

Yang tak kalah penting, gap generasi dalam manajemen kepegawaian di DIY juga perlu diperhatikan.

Load More