SuaraJogja.id - Kondisi penyebaran HIV/AIDS di Kulon Progo masih cukup memprihatinkan.
Kelompok usia anak-anak bahkan masuk dalam data penderita tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo tercatat hingga Desember 2024, 71 persen kasus diderita oleh laki-laki, sementara sisanya 29 persen perempuan.
Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, dalam Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kulon Progo di Ruang Rapat Glagah, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Senin (30/6/2025).
Baca Juga: Satu-satunya Wakil dari Kulon Progo, Raditya Pratama Putra Setyawan Maju Seleksi Paskibraka Nasional
Dalam forum ini mempertemukan lintas sektor, dari OPD, rumah sakit, hingga institusi pendidikan dan kepolisian.
Sri Budi memaparkan bahwa saat ini penyebaran HIV/AIDS tidak hanya menyasar kalangan remaja dan dewasa. Melainkan sudah pula tercatat mulai merambah anak-anak.
Ia menyebut bahwa persoalan HIV/AIDS bukan hanya isu kesehatan tetapi juga persoalan sosial yang kompleks. Sehingga diperlukan komitmen dari berbagai sektor untuk penanggulangannya.
"KPA berperan penting dalam merumuskan kebijakan dan strategi, memantau, serta mengevaluasi kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di daerah. Lembaga ini juga menjalin kerja sama antar daerah dan mengembangkan pusat informasi," kata Sri Budi.
Disampaikan Sri Budi, dengan adanya penguatan peran KPA dan dukungan aktif dari lintas OPD, Pemkab Kulon Progo berharap dapat menekan laju peningkatan kasus HIV/AIDS di wilayahnya.
Baca Juga: Panen Raya Menanti, Kulon Progo Terima Traktor & Pompa Air: Petani Siap Tingkatkan Produksi
Lebih dari itu, pihaknya berharap bisa turut serta mengurangi stigma negatif terhadap para penderita.
Asisten Daerah (Asda) I, Drs. Jazil Ambar Was’an menegaskan perlunya strategi kolaboratif antar sektor.
"Penanggulangan AIDS tidak bisa diserahkan pada satu bidang saja. Ini memerlukan kolaborasi lintas sektor dengan intervensi sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing," ucap Jazil.
Jazil menyebut bahwa forum-forum lokal seperti PKK bisa berperan penting dalam menyebarkan informasi ke masyarakat. Bahkan dinas-dinas yang tidak terkait langsung pun didorong untuk turut ambil bagian.
"Informasi yang benar dan masif harus terus disampaikan, termasuk melalui media sosial dan kanal informasi OPD. Ini cara murah, efektif, dan menjangkau audiens luas," tegasnya.
Adapun KPA Kulon Progo dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 362/A/2017.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
-
Buat Prabowo Terdiam saat Berpidato di Groundbreaking Pabrik Baterai EV, Siapa Tomy Winata?
-
Usai Peringkat Daya Saing RI Anjlok, Pemerintah Lakukan Deregulasi Kebijakan di Sektor Perdagangan
Terkini
-
57.000 Warga DIY Kehilangan Bansos BPJS, Imbas Data Baru Kemensos, Apa yang Terjadi?
-
Renovasi SDN Kledokan Usai Ambrol Dikebut, Targetkan Rampung Sebelum Liburan Sekolah Selesai
-
Kulon Progo Darurat HIV/AIDS, 71 Persen Kasus Menyerang Pria, Ini Langkah Pemerintah
-
20 Persen Minyak RI Terancam, Selat Hormuz Ditutup, Indonesia di Ambang Krisis Energi?
-
Juli 2025, 200 Sekolah Rakyat Dibuka, Prioritaskan Guru Lokal dan Koneksi Internet