SuaraJogja.id - Operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tiga SMP di Mlati, Sleman diberhentikan sementara.
Hal ini menyusul dugaan keracunan yang dialami ratusan siswa usai menyantap produk MBG pada Selasa (12/8/2025) lalu.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, mengonfirmasi bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden ini.
Saat ini pihaknya tengah melakukan proses uji laboratorium di laboratorium forensik (Labfor) Semarang.
Adapun sampel yang diambil meliputi makanan serta muntahan dari siswa yang diduga terpapar.
"Baru diperiksa kemarin, diambil uji, sekarang lagi diperiksa sama Dinas Kesehatan dan lab kita nanti dibakukan hasilnya," kata Edy saat ditemui wartawan, Kamis (14/8/2025).
Saat ditanya mengenai sampel makanan yang diambil, Edy menyebutkan bahwa salah satu jenis makanan yang diselidiki adalah rawon, bersama dengan bumbu-bumbunya.
Selama proses pemeriksaan ini, disampaikan Edy, operasional MBG di tiga sekolah yang siswanya diduga keracunan dihentikan sementara.
Adapun tiga sekolah yang siswanya diduga keracunan itu berasal dari SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Pamungkas Mlati, dan SMP Muhammadiyah 3 Mlati.
Baca Juga: Jumlah Siswa Keracunan di Tiga Sekolah Sleman Bertambah Jadi 178 Orang
Sedangkan untuk MBG sekolah tingkat SD, operasional masih tetap berjalan dengan penyedia atau SPPG yang sama.
"Kemudian, sejak kemarin, kita koordinasi dengan BGN untuk operasional khusus di tiga sekolah SMP itu distop dulu, tapi untuk SD tetap," ungkapnya.
Mengenai durasi penutupan sementara ini, Kapolresta menegaskan bahwa hal itu tergantung pada hasil pengecekan yang dilakukan oleh BGN.
"Kalau kita kan hasil penyidikan, kalau dari BGN yang melakukan pengecekan lagi ternyata steril, membolehkan, ya silakan," ucapnya.
Namun, jika hasilnya tidak memenuhi standar keamanan, BGN berhak untuk mengambil keputusan lebih lanjut.
Selain itu kepolisian juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap pihak SPPG sebagai pemasok makanan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
UMKM DIY Menjerit, Kebijakan Tak Efektif? DPRD Janji Evaluasi Mendalam
-
Bawaslu Kulon Progo Dorong Peran Perempuan untuk Politik yang Lebih Humanis
-
Penangkapan Aktivis Paul di Jogja: Kronologi Detail, dari Pria Misterius hingga Dugaan Penghasutan
-
Jurnalis CNN Dicekal Gegara Pertanyaan "Di Luar Konteks", PWI Geram
-
Lampu Merah Bebas Pengamen? Jogja Siapkan Jurus Jitu 'Zero Gepeng'