SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan keras bagi masyarakat, khususnya nelayan dan wisatawan, untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang mengancam wilayah perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ancaman ombak setinggi 4 meter ini diperkirakan terjadi imbas dari munculnya dua bibit siklon tropis.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa bahaya ini tidak lepas dari pengaruh dua bibit siklon tropis yang saat ini aktif di sekitar perairan Filipina.
Kehadiran bibit siklon 99W di perairan barat Filipina dan bibit siklon 90W di perairan timur Filipina secara signifikan memengaruhi kondisi atmosfer dan kelautan di selatan Jawa.
"Kondisi ini berpotensi meningkatkan kecepatan angin permukaan dan ketinggian gelombang laut di perairan DIY," kata Warjono dalam keterangannya dikutip, Jumat (19/9/2025).
Dampak Ganda Bibit Siklon Tropis
Warjono memaparkan lebih lanjut bahwa pola angin timuran masih akan mendominasi perairan Jawa, termasuk di sepanjang garis pantai selatan DIY. Dominasi angin ini menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tinggi gelombang laut secara drastis.
Akibatnya, perairan yang membentang dari Kulon Progo, Bantul, hingga Gunungkidul, serta Samudra Hindia di selatannya, berpotensi diterjang gelombang dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter. Kategori ini tergolong tinggi dan sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran dan wisata bahari.
Selain gelombang ganas, BMKG juga memprediksi adanya potensi hujan yang akan mengguyur kawasan pesisir.
Baca Juga: Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
"Kondisi cuaca di perairan Yogyakarta pada umumnya ditandai hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ucapnya.
Kombinasi antara ombak tinggi dan hujan dapat mengurangi jarak pandang dan membuat kondisi semakin berbahaya.
Faktor Pemicu Lainnya
Analisis dinamika atmosfer terkini oleh BMKG juga menemukan faktor pendukung lainnya yang memperburuk situasi.
Suhu muka laut di Laut Jawa maupun Samudra Hindia selatan Jawa terpantau hangat, berada di kisaran 28 hingga 30 derajat Celsius, dengan anomali atau penyimpangan suhu mencapai 0,5 hingga 1,5 derajat Celsius dari kondisi normal.
Kehangatan suhu laut ini secara langsung mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer, yang merupakan bahan bakar utama pembentukan awan-awan hujan yang lebih masif.
Ditambah lagi, tingkat kelembapan udara di wilayah DIY yang relatif basah pada lapisan 850-500 mb semakin memicu proses kondensasi dan pembentukan awan hujan, terutama pada siang hingga sore hari.
Seluruh kondisi ini menciptakan formula sempurna untuk cuaca ekstrem di pesisir.
"Mempertimbangkan kondisi tersebut, kami memprakirakan periode 19 hingga 21 September 2025 akan disertai potensi hujan di wilayah utara DIY dengan ketinggian gelombang laut yang bervariasi antara kategori sedang hingga tinggi," ungkap Warjono.
Peringatan ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk tidak meremehkan kondisi alam dan menunda segala aktivitas di sekitar pantai selatan hingga kondisi kembali aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November