- Presiden RI ke-5 meragukan sejarah penjajahan yang sampai 3,5 abad
- Tak hanya itu jumlah pulau di Indonesia yang mencapai lebih kurang 17 ribu juga diragukan putri Bung Karno
- Kekayaan alam dan kelestarian di Indonesia harus tetap dijaga
SuaraJogja.id - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meminta generasi muda memahami lebih luas wawasan geopolitik dan sejarah bangsa.
Hal itu disampaikan Megawati saat menyambangi Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka menghadiri workshop bertajuk Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan HKI untuk Masa Depan Berkelanjutan: Sinergi UGM-BRIN.
Setidaknya ada dua hal yang Megawati singgung dalam kesempatan itu. Pertama mengenai sejarah dan data tentang bangsa Indonesia.
Menurut perempuan yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu ada beberapa data janggal.
Namun hanya segelintir saja yang mempertanyakannya.
"Saya merasa tidak terima ketika selalu dibilang Indonesia ini jajahnya 3,5 [abad]. Mudah-mudahan ada sudah yang menulis katanya. Saya bilang ke ahli-ahli sejarah bahwa harus betul ada bukti saya tidak mau [tidak jelas]," kata Megawati, di Balai Senat UGM, Rabu (1/10/2025).
Berdasarkan sejarah yang ia kumpulkan, ada perbedaan hitungan ketika melihat bangsa Eropa terutama Belanda ketika masuk ke nusantara.
"Itu itungannya memotongnya seharusnya dulu Belanda masuk sini itu bukan sebagai pemerintahan lho tapi sebagai pedagang. Itu sekilas urusan sejarah," tandasnya.
Hal kedua yang disinggung Megawati yakni soal jumlah keseluruhan pulau yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
Sejauh ini data pemerintah menyebut ada 17 ribu pulau.
"Katanya selalu pulau-pulau kita itu jumlahnya 17 ribu, tapi kok saya enggak percaya. Saya ingin itu [jumlah pulau] diulang [dihitung ulang]," ungkapnya.
Menurut Megawati, jumlah pulau Indonesia bisa lebih banyak.
Terlebih dengan perubahan iklim, geografis, juga fenomena global warming yang masih sehingga berpotensi menutup pulau-pulau kecil Indonesia.
Kendati demikian, Putri Bung Karno itu bersyukur sebab para pendiri bangsa telah mengantisipasi hal itu dengan Deklarasi Djuanda, terkait dengan batas wilayah laut Indonesia.
Sebab jika dibiarkan begitu saja, hilang atau tenggelamnya pulau bisa berdampak pada berubahnya batas wilayah negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'