- Diabetes masih menjadi penyakit berbahaya di Indonesia
- Anak muda menjadi sasaran prediabetes
- Pemeriksaan rutin diperlukan sembari menjaga pola makan
SuaraJogja.id - Di tengah gaya hidup cepat dan serba instan, banyak anak muda tidak sadar bahwa gula darahnya sudah di ambang bahaya.
Prediabetes bisa datang diam-diam tanpa disadari.
Hal itu bisa diartikan sebagai sebuah 'lampu kuning' atau peringatan yang menandakan tubuh mulai kesulitan mengatur kadar gula.
Kondisi ini belum terlambat untuk diubah. Salah satu kuncinya sederhana namun tetap penting yakni dengan menurunkan berat badan dengan cara sehat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Endokrin Metabolik Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Ali Baswedan menjelaskan bahwa kelebihan berat badan, terutama lemak di sekitar perut, melemahkan kemampuan kerja insulin atau menurunkan sensitivitas insulin.
"Akibatnya, gula darah cenderung meningkat dan meningkatkan risiko munculnya prediabetes. Semakin meningkat berat badan, semakin besar risikonya," kata Ali, dikutip, Minggu (9/11/2025).
Disampaikan Ali, penurunan berat badan dalam prosentase yang kecil pun bisa membawa dampak besar bagi tubuh.
"Penurunan berat badan sebesar kurang lebih 7 persen dari berat awal sudah terbukti menurunkan risiko perkembangan menjadi diabetes," tandasnya.
Penurunan berat badan bukan hanya soal angka di timbangan, tetapi tanda bahwa tubuh mulai kembali selaras dengan sistem metabolisme alaminya.
Baca Juga: Kasus Narkoba Onad: Psikolog UGM Tegaskan Keluarga Kunci Pencegahan, Bukan Hanya Hukum
Menurut Ali, seseorang dengan obesitas dan jarang bergerak ditambah memiliki riwayat keluarga diabetes, serta berusia di atas 40 tahun punya risiko lebih tinggi mengembangkan kondisi pra diabetes.
Ketika lemak tubuh, terutama di area perut berkurang, tubuh menjadi lebih peka terhadap insulin.
Selain itu, berkurangnya lemak tubuh menurunkan peradangan atau inflamasi dalam tubuh dan mengurangi produksi zat kimia yang menghambat kerja insulin.
"Hasilnya glukosa darah lebih mudah masuk ke sel dan gula darah menurun," imbuhnya.
Ali menyebut, diet dan olahraga bukan hanya tentang mengejar penampilan.
Lebih dari itu yakni cara nyata untuk memulihkan keseimbangan tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
BRI Peduli Tebar Kasih Natal lewat Pembagian 10.500 Paket Sembako
-
7 Promo Makan Natal dan Tahun Baru 2025 di Restoran dan Hotel Jogja
-
7 Wisata Populer di Bantul yang Cocok Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
-
Pencarian 3 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Berakhir, Satu Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jadwal PSIM Yogyakarta vs PSBS Biak Resmi Alami Perubahan, Maju Satu Hari