- Program KONEKSI Indonesia-Australia memamerkan hampir 38 proyek riset Lingkungan dan Perubahan Iklim (ECC) di Yogyakarta pada 19 November 2025.
- Kolaborasi riset ini bertujuan mempercepat pembangunan nasional, meningkatkan kapasitas peneliti Indonesia, dan berfokus pada bioekonomi serta transisi energi.
- Pentingnya riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat dan relevansi kerjasama ini diakui karena kondisi geografis kedua negara saling memengaruhi.
SuaraJogja.id - Program KONEKSI, yang merupakan inisiatif kolaboratif Indonesia-Australia di sektor pengetahuan dan inovasi, kembali menegaskan komitmennya menghadirkan riset yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Hampir 38 proyek penelitian Lingkungan dan Perubahan Iklim (ECC) kini mendekati tahap akhir dan dipamerkan dalam acara Knowledge & Innovation Exchange, Innovating for Climate Action and Sustainable Development, Rabu (19/11/2025) di Yogyakarta.
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, menekankan bahwa daerah membutuhkan penelitian yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh publik.
"Tentu riset yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan riset hanya untuk riset, tapi riset yang langsung bermanfaat bagi masyarakat," kata Tri saat ditemui, Rabu siang.
Disampaikan Tri, bahwa kerja sama riset Indonesia-Australia sangat relevan. Mengingat kondisi geografis kedua negara saling berpengaruh, terutama dalam konteks perubahan iklim.
"Cuaca di Indonesia ini, termasuk di Yogyakarta ini, dipengaruhi oleh cuaca di Australia. Jadi sangat erat hubungannya," ucapnya.
Apalagi belakangan kondisi iklim di Indonesia maupun Yogyakarta sendiri semakin ekstrem. Hal itu bisa dirasakan langsung oleh warga kota gudeg dari perubahan suhu dalam tiga dekade terakhir.
Dari sisi pemerintah pusat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa kolaborasi riset internasional melalui KONEKSI bertujuan mempercepat pembangunan dan meningkatkan kapasitas peneliti Indonesi. Tujuannya agar setara dengan standar global.
"Topik yang kami lakukan pendanaan bersama ini dengan topik bioekonomi, khususnya pemanfaatan biodiversitas laut untuk bioekonomi Indonesia," kata Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono.
Baca Juga: Warga Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Santuy, Sikat 4 Link Ini!
Agus menuturkan bahwa riset laut seperti ikan dan rumput laut tengah dikembangkan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Beberapa topik seperti ikan, kemudian seaweed Indonesia, itu bagaimana bisa diimprove untuk kesehatan masyarakat yang ada di pesisir Indonesia," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi riset ini memiliki tiga tujuan besar: percepatan pembangunan nasional, peningkatan kapabilitas peneliti, dan optimalisasi sumber daya alam secara berkelanjutan.
Minister Counsellor Economic, Investment, Infrastructure, Jonathan Gilbert menyatakan bahwa, kerja sama riset ini dipandang sebagai upaya strategis kedua negara menghadapi perubahan iklim.
Tidak hanya antara Australia dan Indonesia saja tetapi di regional Asia Tenggara maupun dalam forum global seperti COP30.
Gilbert menekankan bahwa seluruh proyek yang difasilitasi KONEKSI bukan sekadar penelitian akademis. Melainkan benar-benar menyasar persoalan nyata masyarakat Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
Terkini
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim
-
Kejari Sleman Tegaskan Pendalaman Kasus Hibah Pariwisata Belum Selesai, Sri Purnomo Diperiksa Lagi
-
Link DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Rebut Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Heboh! Motor Hilang Tiba-tiba Terlihat di Bantul, Ternyata Begini Modus Komplotan Curanmor Gamping
-
Curiga Uang Diambil Tetangga, Pria di Gamping Sleman Nekat Bakar Tiga Motor dan Rumah