Seruan Perdamaian dari UGM Usai Kerusuhan di Jakarta

UGM mengingatkan para elit dan seluruh elemen masyarakat untuk membangun integritas dan tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan

Bangun Santoso
Jum'at, 24 Mei 2019 | 12:56 WIB
Seruan Perdamaian dari UGM Usai Kerusuhan di Jakarta
Rektor UGM, Panut Mulyono. (Suara.com/Rahmat Ali)

SuaraJogja.id - Di saat bangsa lain terus fokus membangun, bangsa Indonesia justru disebut masih terjebak dalam ketegangan hanya karena preferensi politik yang berbeda. Hal ini yang mendorong para akademisi dan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) menyerukan pesan persatuan dan perdamaian kepada seluruh elit dan rakyat untuk meredam suasana usai kerusuhan di Jakarta.

"Menyikapi kondisi tersebut, kami para dosen di UGM merasa prihatin atas eskalasi kekerasan yang terjadi," kata Rektor UGM, Panut Mulyono dalam konferensi pers di UGM, Jumat (24/05/2019).

Panut mengingatkan kepada semua pihak, baik para elit dan seluruh elemen masyarakat untuk membangun integritas dan tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.

"Marilah kembali ke nilai-nilai kejujuran, integritas dan tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Marilah bersama-sama menanggalkan sebutan yang kurang patut kepada pihak yang memiliki aspirasi dan preferensi politik yang berbeda," kata Panut.

Baca Juga:CFDS Fisipol UGM: Jokowi Tokoh Terpopuler Pemilu 2019, Prabowo Urutan 14

Panut menjamin kenetralan UGM, meskipun salah satu dari kontestan di Pilpres 2019 adalah alumni UGM.

"Perlu kami tegaskan bahwa kami UGM itu netral. UGM tidak berada di belakang salah satu kontenstan dalam pemilu ini. Yang dipikirkan oleh UGM semata-mata adalah NKRI, Pancasila, kepentingan nusa dan bangsa," ujarnya lagi.

Selain itu Panut menekankan, demi terciptanya rekonsiliasi. Ia mengimbau agar semua pihak kembali memperkuat silaturrahmi serta menanggal kepentingan pribadi dan golongan.

"Hal ini dimungkinkan jika semua elemen bangsa memprioritaskan keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan. Marilah kita tingkatkan silaturrahmi diantara kita membukakan pintu maaf dan kembali bersatu bahu membahu membangun ibu pertiwi," imbuh dia.

Kontributor : Rahmad Ali

Baca Juga:Cerita Alyza, Anak Tukang Sampah yang Berhasil Diterima di UGM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak