Sementara itu, seorang pemilik rumah makan di sekitar pasar Glagah, Nani Setiowati (42) khawatir harga ganti rugi yang ditawarkan kembali memberatkannya. Terlebih warung tersebut merupakan satu satunya tempatnya mencari nafkah.
"Rumah saya habis, termasuk warungnya. Tapi yang saya pikirkan warungnya ini, kalau tempat tidur saya bisa dimana aja," keluhnya.
Lantaran itu tambah Nani, harga tanah setiap tahun naik. Terlebih harga tanah di dekat bandara akan terus melambung. Oleh karena itu, jika pun ia terpaksa digusur, harga warungnya harus bisa membeli lahan yang baru.
"Harga tanah kan tiap tahun naik, jadi ya ganti rugi harus setimpal," tutupnya.
Baca Juga:Beragam Moda Transportasi Disiapkan Pemerintah ke Bandara YIA
Kontributor : Rahmad Ali