Terinsipirasi Jejak Pendiri Ormas, NU dan Muhammadiyah Buat Film Bersama

film berjudul "2 Jejak Langkah Ulama" terinspirasi dari dua pendiri ormas tersebut, yakni KHA Dahlan dan KH Hasyim Asyari

Bangun Santoso
Rabu, 24 Juli 2019 | 12:47 WIB
Terinsipirasi Jejak Pendiri Ormas, NU dan Muhammadiyah Buat Film Bersama
Terinsipirasi jejak pendiri ormas, NU dan Muhammadiyah buat film bersama. (Suara.com/Putu Ayu Palupi)

SuaraJogja.id - Seni nampaknya mampu mempersatukan banyak hal. Hal ini melandasi dua organisasi masyarakat (ormas) terbesar di Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk berkolaborasi membuat proyek film bersama.

Dimotori Pondok Pesantren Tebu Ireng yang mewakili NU bersama Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah, film berjudul "2 Jejak Langkah Ulama" akan dibuat dalam waktu dekat ini. Film ini terinspirasi dari dua pendiri ormas tersebut, yakni KHA Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari.

Film yang disutradari Sigit Ariansyah ini sengaja dibuat karena keprihatinan persoalan bangsa yang terpecah belah usai kontestasi politik.

Melalui sosok kedua ulama besar itu, film ini mengajarkan bagaimana sosok ulama yang berdakwah dengan cara yang menyejukkan, menyegarkan, damai, dan penuh toleransi.

Baca Juga:Ketum PP Muhammadiyah: Tak Perlu Sinis Sikap Amien Rais ke Jokowi

"Jejak langkah dua ulama ini perlu terus dikembangkan ke seluruh Indonesia dan dunia. Bersama semangat itulah film ini dibuat diharapkan bisa menjadi kontribusi untuk kedamaian bangsa dan penguat NKRI," ujar Syukriyanto selaku Ketua LSBO PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (24/7/2019).

Film yang saat ini baru memasuki proses casting pemain yang merupakan kader kedua ormas ini rencananya akan ditampilkan bukan lewat bioskop-bioskop besar. Namun film tersebut akan diputar di berbagai daerah dalam berbagai acara laiknya layar tancap.

"Film ini membangun kultural yang Pancasilais. Karenanya kita putar mendekati penonton tapi tidak gratis. Tetap bayar, tapi tidak mahal, hanya Rp 15 ribu," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, film ini menjadi jembatan generasi baru dalam mengenal sejarah bangsa melalui sosok kedua ulama.

"Kita perlu memproyeksikan dua tokoh ini sebagai watak Islam di kehidupan yang saat ini mulai mengeras karena berbagai aspek. Dua tokoh ini kita diasporakan jejak dan langkah dan pemikirannya untuk generasi milenial," paparnya.

Baca Juga:Pergoki Perampok saat Beraksi, Istri Pimpinan Muhammadiyah Tewas Kena Bacok

Pimpinan Ponpes Tebu Ireng, KH Solahudin Wahid menambahkan, tokoh-tokoh agama pendiri bangsa perlu dikenalkan kepada masyarakat. Tidak hanya dua tokoh ini, masih ada banyak tokoh-tokoh lain yang bisa dibuat film yang telah berjasa pada bangsa Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini