"Uang Rp 15 juta diserahkan dua kali. Rp 10 juta ditransfer dan Rp 5 juta diserahkan tunai," katanya.
Skenario penjebakan pun dilakukan tanggal 21 agustus 2019 pukul 19.30 WIB. Korban bersama para pelaku makan bareng di sebuah rumah makan padang di kawasan kota Bantul. Di dalam rumah makan sebetulnya sudah ada beberapa anggota polisi dan beberapa lagi berada di luar rumah makan tersebut.
Nampaknya pelaku mulai sadar dengan keberadaan dari petugas kepolisian yang merupakan preman ini. Itu terlihat dari MD warga bantul yang melarikan diri keluar warung namun dengan sikap berhasil diamankan oleh petugas. Keika diamankan MD mengaku hanya ingin membeli rokok di warung seberang jalan.
Satu orang pelaku lagi berusaha bersembunyi di kamar mandi ketika petugas akan meringkusnya. Namun petugas akhirnya berhasil mengamankan 3 orang pelaku yang mengaku sebagai wartawan salah satu media yang berkantor pusat di Bekasi.
Baca Juga:Peras PNS Rp 40 Juta, Korban Wartawan Gadungan Blitar Capai 30 Orang
Di hadapan petugas ketiga pelaku ini mengakui perbuatannya. Bahkan untuk aksi mereka ketika pelaku ini sudah berbagi peran masing-masing.
MD bertugas mengambil foto, TS dan DS bertugas melakukan negosiasi dengan korban. Untuk melancarkan aksi, mereka juga membawa kamera serta kartu identitas wartawan.
"Kalau korban sebenarnya pengusaha biasa, pemborong instalasi listrik. Dengan segala tipu muslihat, pelaku berhasi memeras korban,"ujarnya.
Dari keterangan ketiga pelaku uang yang berhasil mereka dapat dari korban digunakan untuk keperluan sehari-hari selama hidup di Yogyakarta. Ketiganya mengaku belum melakukan aksi satu kali di kabupaten bantul. Namun petugas tidak percaya begitu saja dan masih akan terus melakukan pendalaman terkait dengan kemungkinan aksi di tempat yang lain.
Dari tangan ketiga pelaku, petugas berhasil mengamankan kartu tanda pengenal pers yang dikeluarkan oleh Radar Nusantara, kamera merek Canon, mobil Xenia warna putih nomor polisi B 1417 POC dan dua buah telepon genggam.
Baca Juga:Aksi Nekat Wartawan Gadungan Bikin Puluhan Kepsek Garut Ketakutan
Kepada petugas, TS mengaku melakukan aksinya baru pertama kali. Dirinya lah yang mengatur pembagian tugas dan melakukan negosiasi dengan korban. Lagu memaksa korban untuk menyerahkan uang agar foto tersebut tidak diberitakan karena alasan kebutuhan.