Dari Papua hingga RUU P-KS, Ini Orasi Mahasiswi Sanata Dharma

Selain menolak RUU KUHP, ia juga mendesak DPR untuk mengesahkan RUU P-KS dan polemik di Papua.

Chandra Iswinarno | Praba Mustika
Senin, 30 September 2019 | 18:17 WIB
Dari Papua hingga RUU P-KS, Ini Orasi Mahasiswi Sanata Dharma
Demo Gejayan Memanggil (Suara.com/Praba)

SuaraJogja.id - Massa berhenti di depan Pacific Building mendengarkan orasi dari mahasiswi Sanata Dharma. Peserta aksi Gejayan Memanggil 2 berhenti sejenak di seberang Pacific Building, Jalan Laksda Adisucipto.

Di atas mobil pikap seorang mahasiswi Universitas Sanata Dharma mendapat kesempatan berorasi. Orasi dibuka dengan teriakan yel-yel yang disambut dengan peserta mahasiswa.

Selain menolak RUU KUHP, ia juga mendesak DPR untuk mengesahkan RUU P-KS dan polemik di Papua.

"Kawan-kawan, teriakan 'Sahkan RUU P-KS'," katanya.

Baca Juga:Gejayan Memanggil 2 Sempat Terhenti Karena Aksi Ini

Isu terkait kerusuhan Papua pun turut disinggung orator. Ia menyoroti tindakan represif dan kekerasan terhadap masyarakat Papua.

Usai berorasi, yang berlangsung selama 10 menit itu massa kembali melakukan long march menuju titik kumpul terakhir di pertigaan Gejayan.

Untuk diketahui, Aksi Gejayan Memanggil 2 diikuti oleh mahasiswa, buruh, tani, masyarakat umum hingga pelajar STM. Sebelum menggelar long march, massa berkumpul di beberapa titik konsentrasi di Yogyakarta seperti di Bundaran Universitas Gajah Mada atau UGM.

Mereka yang berseragam identitas kampus turut membentangkan poster protes revisi undang-undang bermasalah dan berbagai kritik untuk DPR.

Baca Juga:Orasi Anak STM dalam Aksi Gejayan Memanggil 2: Negara Tidak Baik-baik Saja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak