SuaraJogja.id - Hari Senin tanggal 7 Oktober ini Kota Yogyakarta merayakan Hari Ulang Tahun (HUT).
Pada hari ini, Kota Yogyakarta genap berusia 263 tahun. Menjadi kota budaya, Yogyakarta terbilang tak pernah kehabisan pesonanya yang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Namun, pernahkah terlintas mengapa tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai HUT Kota Yogyakarta?
Berikut sejarah singkat berdirinya Yogyakarta.
Baca Juga:Hari Jadi Yogyakarta, Tagar #HUT263Jogja Puncaki Trending Topic Twitter
13 Februari 1755 - Perjanjian Giyanti
Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755 menjadi awal dari terbaginya Mataram.
Mataram terbagi menjadi dua bagian, yakni Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta.
Perjanjian Giyanti muncul usai Kongsi Dagang Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) kewalahan mengatasi serangan dari Mas Said dan Pangeran Mangkubumi.
Dukungan untuk keduanya terus mengalir dari masyarakat sekitar.
Baca Juga:Jadwal Acara Perayaan HUT Yogyakarta ke-263, Catat Ya!
Hingga pada akhirnya, masyarakat menobatkan Pangeran Mangkubumi sebagai raja atau yang lebih dikenal dengan nama Sri Susuhan Kebanaran.
Lewat jalur damai, VOC mencoba meredam perlawanan dari Pangeran Mangkubumi.
Hingga pada akhirnya, VOC mendapat restu dari Sunan Pakubuwono III dan menawarkan Perjanjian Giyanti.
Kemudian, Pangeran Mangkubumi lantas mendapat gelar sebagai Sultan Hamengku Buwono (HB) I dan telah diakui menjadi raja Ngayogyakarta.
13 Maret 1755 - Raja Yogyakarta pertama memproklamirkan berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat
Tepat pada 13 Maret 1755, Sultan Hamengkubuwono I memproklamirkan berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat.
9 Oktober 1755 - Babat Alas
Setelah memproklamirkan berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, kala itu Sultan belum memiliki istana yang tetap. Pembangunan keraton sendiri dimulai pada 9 Oktober 1755.
Sembari dilakukannya babat alas hutan Pabringan, Sultan Hamengkubuwono I menempati Pesanggrahan Ambar Ketawang sambil memantau pembangunan keraton.
7 Oktober 1756 - Pembangunan Keraton Ngayogyakarta rampung
Keraton selesai dibangun pada tanggal 7 Oktober 1756. Kala itu, dengan segera Sultan Hamengku Buwono I dan keluarganya kemudian berpindah ke keraton.
Momen inilah yang menjadi cikal bakal tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai hari ulang tahun dari Kota Yogyakarta.
Nah, kini setiap tanggal 7 Oktober, umumnya banyak acara digelar di Yogyakarta.
Salah satu acara karnaval yang telah menjadi agenda tahunan yakni Wayang Jogja Carnival Night (WJNC).
Pada tanggal 7 Oktober, sebagian besar instansi dan sekolah di Yogyakarta juga mewajibkan diri memakai baju tradisional seperti kebaya dan surjan.