"Kami minta diperbaiki dan diperkuat sinyalnya. Sinyal di atas (kawasan Merapi) relatif susah," katanya.
Perbaikan sinyal diperlukan, agar meminimalisasi halangan penanganan wisatawan yang ada di lereng Merapi.
Bukan hanya pelatihan dan perbaikan sinyal, Dinas Pariwisata terus menekankan kepada pengemudi jip Merapi, agar mereka memahami kebencanaan dan Sapta Pesona.
"Mereka jadi punya wawasan juga kalau ada bencana harus begini," ujarnya.
Baca Juga:Hutan di Lereng Gunung Merapi Terbakar, Pemadaman akan Dilanjut Sabtu Pagi
Selama ini, informasi kebencanaan di kawasan wisata Merapi, masih berpedoman pada informasi BPPTKG dan BPBD. Bila rekomendasi dari dua lembaga tersebut menyatakan aman, maka Dinas Pariwisata akan merekomendasikan hal yang sama bagi pelaku wisata dan wisatawan.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat, Dardiri membenarkan telah mendapat sosialisasi dari Pemkab Sleman, agar mereka menggunakan aplikasi Jarak Aku dan Merapi.
Hanya saja, mereka menghadapi kendala susahnya sinyal di lokasi.
"Akhirnya tetap masih mengandalkan HT (Handy Talky) untuk komunikasi," kata dia.
Diketahui, saat ini status Gunung Merapi masih Waspada. BPPTKG merekomendasikan agar masyarakat menghindari radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca Juga:Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Setinggi 800 Meter
Sedangkan yang berada lebih dari radius tiga kilometer, dapat beraktivitas seperti biasa. Masyarakat diimbau tetap tenang namun selalu waspada.