Masih Ditemui Siswa Membolos, Disdik Yogyakarta Ungkapkan Alasan Ini

"Tetap ada penurunan tiap tahun. Jika data yang kami miliki, hanya sekitar 5-8 siswa yang tertangkap razia karena membolos," kata dia.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 04 November 2019 | 17:21 WIB
Masih Ditemui Siswa Membolos, Disdik Yogyakarta Ungkapkan Alasan Ini
Sejumlah siswa SMP nampak berkumpul seusai jam pembelajaran sekolah di Jalan Hayam Wuruk, Danurejan, Kota Yogyakarta. - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta mengemukakan, masih ditemukannya siswa membolos di tingkat SMP disebabkan salah satunya oleh peran keluarga.

Hal itu disampaikan Kasi Kesiswaan Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sumartini saat ditemui SuaraJogja.id di ruang kerjanya, Senin (4/11/2019).

"Memang sejumlah anak (SMP) masih terjaring razia karena membolos. Tapi perlu diingat, jumlahnya sedikit sekali dibanding yang tidak membolos. Nah, salah satu faktornya adalah peran keluarga yang kurang," kata Sumartini.

Menurutnya, sekolah tidak sepenuhnya dapat memantau siswa selama 24 jam. Dengan demikian, hadirnya orang tua saat anak di rumah sangat penting bagi perkembangan mereka.

Baca Juga:Klarifikasi Kasus Indisipliner, Praveen: Bukan Bolos, Tapi Ketiduran

"Hal ini juga penting untuk diingat, kami sebagai guru tetap melakukan pembinaan bagi anak-anak kami. Jika pun mereka kedapatan membolos, praktis kami akan melakukan pembinaan serta pemantauan dari guru BK. Memberikan motivasi penyuluhan dan lainnya," terangnya.

Kasi Kesiswaan Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sumartini - (SUARA/Baktora)
Kasi Kesiswaan Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sumartini - (SUARA/Baktora)

Sumartini menjelaskan, orang tua juga akan diundang untuk diberi tahu apa saja yang menjadi kendala sang anak, mengapa melanggar peraturan sekolah itu, sehingga peran orang tua dan pihak sekolah bersinergi mencari pokok persoalan.

"Keberhasilan pendidikan tak hanya dari sekolah saja. Andil orang tua sangat dibutuhkan untuk diri siswa. Jadi di siswa bukan sepenuhnya diserahkan kepada sekolah," kata dia.

Sumartini mengungkapkan, jumlah siswa SMP di Kota Yogyakarta mencapai 7.500-8.000 orang. Ia mengklaim, jumlah siswa yang membolos dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

"Tetap ada penurunan tiap tahun. Jika data yang kami miliki, hanya sekitar 5-8 siswa yang tertangkap razia karena membolos. Mereka memanfaatkan jam istirahat untuk keluar dari lingkungan sekolah," terangnya.

Baca Juga:Mendadak Muncul di Kantornya, Wiranto: Saya Bolos dari RS buat Perpisahan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak