SuaraJogja.id - Peristiwa klitih atau begal dengan melukai korban di Yogyakarta lagi-lagi menjadi sorotan publik. Meski sempat mereda, penyerangan oleh sekelompok yang biasanya didominasi anak muda itu kembali terjadi hingga memakan korban.
Sebelumnya, publik digegerkan dengan aksi klitih yang terjadi di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Melalui akun Facebook, Roe Kiosi pada Rabu (6/11/2019). Ia menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (5/11/2019). Roe Kiosi mengatakan, pelaku melancarkan aksinya bermodal batu di waktu sore hari, sekitar pukul 16.30 WIB.
Bagus Rifki anak sekolah SMAN 1 Tempel, Kabupaten Sleman adalah korban aksi nekat anak muda tersebut. Saat ini remaja 16 tahun itu mendapat perawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
"Kondisinya saat ini masih lesu tapi sudah ada peningkatan. Sebelumnya tidak mau makan, sekarang sudah mau sedikit-sedikit," ujar ayah korban, Yulianto (39) saat ditemui SuarJogja.id, Jumat (8/11/2019).
Baca Juga:Viral Klitih di Dekat UGM, Begini Respons Polsek Bulaksumur
Ia mengatakan, jika sisi kanan kepala tengkorak anaknya pecah. Sehingga harus dilakukan operasi, selain itu Bagus mendapatkan banyak jahitan di pelipis mata kanannya.
"Saya diberitahu jika Bagus mendapat hantaman batu di kepalanya kejadiannya tepat di depan sekolah SMAN 1 Tempel ketika pulang sekolah. Jadi dokter memberitahu jika tengkorak kanannya pecah dan harus dioperasi. Alhamdulilah operasinya berjalan lancar kemarin (Kamis-red)," terang dia.
Yulianto berharap jika kondisi tersebut tidak sampai mengganggu penglihatan Bagus. Pasalnya, pelipis dan mata kanannya masih bengkak dan belum bisa melihat.
"Lukanya di wajah bagian kanan. Saya kasihan jika lihat dia sampai seperti itu. Semoga tidak sampai parah dan segera sembuh," harapnya.
Untuk diketahui, Polres Sleman tengah menyelediki kasus tersebut. Melalui Polsek Tempel, sejumlah saksi mata telah diperiksa dan sedang mencari pelaku klitih itu.
Baca Juga:Pelaku Klitih Didominasi Pelajar, Polres Sleman Lakukan Pembinaan Karakter
Sleman menjadi kabupaten/kota di Provinsi DIY dengan tingkat kejahatan yang tinggi dari lima kabupaten/kota lainnya. Sejumlah operasi serta pengamanan terus dilakukan Polres Sleman dengan membentuk Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD).