Anak kelima almarhum Bagong Kussudiardja ini lalu menutup caption yang ia tulis dengan protes dibalut candaan dalam bahasa Jawa untuk si adik bungsu, karena Butet-lah yang nyawanya pernah terancam.
"Yang kepatil jantungnya aku, kok malah kowe sing ndisiki (kok malah kamu yang mendului -red). Uasuwok," tutup Butet.
Djaduk Ferianto meninggal pada Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 03.00 WIB, setelah sekitar setengah jam sebelumnya mengeluh kesemutan dan ternyata terkena serangan jantung.
Di detik-detik terakhir hidupnya, penggagas Ngayogjazz ini berbaring di pangkuan sang istri di kediaman mereka di Dusun Kembaran, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Masyarakat dan para seniman pun berduka atas kabar kepergian Djaduk untuk selamanya.
Baca Juga:Dikritik Ketua DPR, Moeldoko Sebut Rencana Penambahan 6 Wamen Bisa Berubah