Tinjau YIA, Menhub Soroti Kurangnya Aksesibilitas ke Bandara

"Kami memastikan antarmoda yang ada di sini dapat terkait, yaitu kereta api dan bus," kata Budi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 29 Desember 2019 | 11:54 WIB
Tinjau YIA, Menhub Soroti Kurangnya Aksesibilitas ke Bandara
Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo - (dok Angkasa Pura)

SuaraJogja.id - Dalam kunjungannya ke Kulon Progo untuk meninjau Yogyakarta International Airport (YIA), Sabtu (28/12/2019), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyoroti kurangnya aksesibilitas moda transportasi lain ke YIA.

Ia lantas meminta PT Angkasa Pura (AP) I untuk terus berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) serta Damri demi supaya moda transportasi yang diperlukan dapat bersinergi dengan baik.

Dilansir HarianJogja.com -- jaringan Suara.com, Budi tiba sekitar pukul 10.20 WIB menggunakan pesawat Batik Air dan langsung melakukan rapat terbatas dengan AP I, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, serta Dirut PT KAI Edi Sukmoro.

Budi mengatakan, aksesibilitas antarmoda tranportasi di YIA harus terjalin supaya penumpang mendapat kepastian dalam merencanakan perjalanannya.

Baca Juga:Posting Foto Anak, Baim Wong Ditertawai Nagita Slavina

"Kami memastikan antarmoda yang ada di sini dapat terkait, yaitu kereta api dan bus," kata Budi.

Pasalnya, kata Budi, lokasi bandara baru di Kabupaten Kulon Progo ini berada di tepi laut, dan jaraknya cukup jauh dengan pusat kota, baik ke arah pusat kota Wates, yang harus ditempuh selama 30 menit, serta pusat Kota Jogja selama 1,5 jam.

Untuk mengantisipasi kesulitan yang mungkin dihadapi, bagi Budi, kereta api merupakan moda transportasi dengan jarak tempuh yang relatif paling singkat ketimbang bus, terlebih dengan jalurnya yang khusus dan bebas kemacetan.

Kendati demikian, sinergi dengan armada bus menurutnya tak boleh diabaikan. Keduanya, kata Budi, harus punya ketepatan waktu pemberangkatan yang pasti.

"Saya berharap headway [kereta api] ada kepastian. Paling enggak satu jam sekali, syukur-syukur 45 menit sekali. Begitu pula Damri, nanti kita cari titik tertentu, bisa di utara atau selatan," tutur dia.

Baca Juga:Resmi! Bali United Kontrak Nadeo Argawinata

Budi menyebutkan, jika sudah ada kepastian pemberangkatan, penumpang bisa mengukur secara mandiri estimasi waktu dalam menggunakan moda transportasi satu sama lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini