Tangga yang ia pegang, ia gunakan untuk membantu anak menuju ke arah tepi dan meraih tangga lainnya, yang diarahkan ke atas [naik]. Tak ada banyak pertimbangan yang ada di kepalanya, saat melihat arus air. Kodir paham betul, air tidak bisa dilawan.
"Udah kenceng ya udah, hanyut. Cuma berani tidak," ujar lelaki yang mengaku sehari-harinya bekerja sebagai petani.
Ia pun turut prihatin dan berduka bagi korban yang meninggal dunia, ia mendoakan agar almarhumah khusnul khotimah, diterima di sisi Allah SWT.
"Ikut prihatin," ucapnya.
Baca Juga:Guru PNS SMPN 1 Turi Jadi Tersangka, Bupati Sleman: Hormati Proses Hukumnya
Kontributor : Uli Febriarni