SuaraJogja.id - Sejak virus Corona Covid-19 dinyatakan menjangkiti dua WNI di Depok, Jawa Barat, masyarakat dan sejumlah pihak meningkatkan langkah antisipasi penularannya. Tak terkecuali Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko, ia mengeluarkan surat imbauan "Pencegahan Penularan dan Penyebaran Virus Corona".
Melalui Instagram, Romo Ruby, sapaan akrabnya, membagikan isi dari surat No 0257/A/X/2020-11 itu. Unggahan tersebut ia sertai keterangan tentang pentingnya upaya mencegah penularan virus Corona, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat mengikuti perayaan Ekaristi.
"Saudara-saudariku umat Keuskupan Agung Semarang, wabah virus Corona terus menyebar, termasuk di Indonesia. Maka dari itu, mari kita berupaya mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut secara bersama-sama. Saya mengimbau para romo, suster, dan umat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, baik di kehidupan sehari-hari dan saat mengikuti perayaan Ekaristi. Semoga kita semua berada dalam lindungan Tuhan. Berkah Dalem," tulis akun resmi @mgr.robertus.rubiyatmoko, Rabu (4/3/2020).
Menurut isi surat yang diunggah, ada sejumlah imbauan dari Romo Ruby untuk seluruh umat Katolik di wilayah kegembalaannya di sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Meski virus Corona sudah masuk ke Indonesia, Romo Ruby mengajak para umat untuk tetap bijaksana dan tenang menyikapinya, terlebih ketika menerima informasi tentang penularan dan penyebaran virus tersebut.
Baca Juga:Pusing Urus Dampak Virus Corona, Jokowi: Menteri Jangan Terjebak Rutinitas
Selain itu, para umat juga diminta untuk menjaga kondisi fisik serta meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina, di antaranya dengan cara "mengonsumsi asupan makan yang cukup dan sehat, olah raga teratur, dibarengi suasana hati yang gembira penuh kepercayaan kepada Tuhan yang senantiasa menjaga dan melindungi umatNya."
Tak kalah penting, perilaku hidup bersih dan sehat juga dinilai Romo Ruby perlu dilakukan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus Corona. Maka dari itu, ia mengimbau para umat untuk "menjaga kebersihan tangan dengan membasuhnya secara berkala atau dengan menggunakan cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer)" serta "memakai kain penutup mulut dan hidung (masker), khusunya saat sedang flu/pilek, batuk, dan sakit tenggorokan.
Di samping itu, Romo Ruby juga memberikan usulan untuk menyesuaikan tata cara ibadat Ekaristi dan ibadat lainnya, salah satunya mengganti jabat tangan saat salam damai. Berikut keterangan lengkapnya, dikutip dari surat tersebut:
- Air suci di pintu-pintu masuk gereja untuk sementara dapat kita kosongkan.
- "Salam damai" menjelang Komuni dapat kita lakukan secara sederhana dengan saling menganggukkan kepala atau membungkukkan badan, tanpa bersalaman atau berjabat tangan.
- Komuni Suci diterimakan pada tangan saja. Diharapkan para pembagi komuni (Romo dan Prodiakon) membagikan komuni dengan terlebih dulu menyuci tangannya.
- Pada saat ibadat Jumat Agung, penghormatan salib dapat kita lakukan secara sederhana dengan berlutut atau membungkuk di hadapan salib yang telah disediakan, tanpa memegang dan/atau menciumnya.
"Semoga Tuhan melindungi dan menjaga kita dari segala bahaya, serta melimpahkan rahmat kesehatan bagi kita semua. Doa saya selalu dan berkah Dalem," tutup Romo Ruby di akhir surat yang ia tanda tangani pada Selasa (3/3/2020) itu.
Baca Juga:Kimia Farma Batasi Pembelian Masker dan Cairan Aseptic