SuaraJogja.id - Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana menyampaikan, merebaknya Covid-19 tidak memberikan dampak besar bagi masyarakat Bantul.
"Di Bantul itu kan banyak empon-empon, minuman seperti jamu itukan untuk imunitas, menjaga kekebalan tubuh," kata Agus saat ditemui di Jogja Expo Center (JEC) Sabtu (14/3/2020).
Ia menyampaikan untuk masalah kesehatan sudah diperhatikan oleh OPD. Masyarakat Bantul juga dinilai telah memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan.
Agus berpendapat, dengan maraknya wabah Corona ini, pihaknya harus lebih mampu meperkenalkan jamu kepada khalayak luas untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Baca Juga:Ingin Kuliah di Luar Negeri? Ini Tiga Kiat Tasya Kamila Pilih Tempat Les
Bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, Agus mengaku pihaknya telah mendorong industri herbal di Bantul untuk dapat berkembang lebih baik lagi.
"Dapat alat-alat, dua kali diberikan. Dukungan diutamakan untuk industri herbal," kata Agus.
Alat yang diberikan berupa alat penghalus, alat tumbuk serta alat untuk memproduksi teh celup. Ia menjelaksan salah satu contoh produk, wedang uwuh saat ini harus dikemas dengan lebih hygenies dan lebih menarik.
Saat ini sudah mulai diproduksi wedang uwuh yang lebih hygenis dan menarik. Salah satunya dengan diproduksi menyerupai teh celup.
Agus mengatakan, dampak menurunnya ekspor dari Bantul tetap dirasakan. Banyak produk dari Bantul yang selama ini dikirim ke China. Dengan ditutupnya akses kesana, menyebabkan penurunan ekspor.
Baca Juga:Gara-gara Corona, Seluruh Sekolah di Depok Terpaksa Libur 2 Pekan
"Sebetulnya kalau pengusaha tidak menutup ekspor, tapi dari sananya (China) yang menutup," kata Agus.
Ia berharap kedepannya, pihaknya dapat lebih megeksplor sumber daya yang ada di Bantul. Termasuk mampu menghadapi berbagai tantangan, seperti penyebaran Covid-19.