Meski begitu, Faiq menegaskan operasi penuh tetap akan dilaksanakan hari Minggu (29//3). Penerbangan pertama akan dilaksanakan oleh Batik Air. Sementara, untuk kedatangan pertama oleh Lion Air.
"Di Adisutjipto akan tetap beroperasi untuk pesawat propeler,"ujarnya.
Kendati semua penerbangan bandara Adisutjipto dipindahkan ke YIA, namun Bandara Adisutjipto masih akan tetap beroperasi di bawah pengelolaan manajemen PT Angkasa Pura I.
Hingga saat ini penerbangan yang beroperasi di Bandara Adisutjipto dengan pesawat propeler adalah Trans Nusa, Wings Air dan Citilink. Disinyalir, perpindahan penerbangan ke YIA memberi kesempatan penambahan penerbangan dengan pesawat propeler.
Baca Juga:PT LIB Tetap Siapkan Rencana Jika Liga Bisa Bergulir Lagi Juli 2020
"Kami sudah menerima permohononan penerbangan baru dari Citilink dan Trans Nusa. Citilink akan menambah 11 movement dan Trans Nusa akan menambah 11 movement sehingga total 29 pergerakan pesawat baling-baling," paparnya.
Dengan kapasitas penumpang pesawat propeler yang tidak begitu banyak, diperkirakan jumlah penumpang di Bandara Adisutjipto nantinya berkisar 2.000 orang perhari, dan diperkirakan masih akan bertambah.
Faik menambahkan, sudah ada 4 bandara besar di jateng dan DIY yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan moda transportasi udara.
"Memang ada 1 maskapai yang memilih memindahkan penerbangan ke Adisumarmo Solo dibanding ke YIA. Itu bukan karena jarak ataupun aksesibilitas, lebih karena kemampuan radar mereka yang belum sesuai dengan yang ada di YIA," terangnya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Ditanya Asmara Aurel Hermansyah - Atta Halilintar, Ashanty: Gimmick