Pembeli Daging Ayam Menurun, Penjual Pilih Banting Stir Usaha Lain

Sejumlah pedagan keluhkan turunnya minat pembeli daging ayam di tengah wabah corona.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 13 April 2020 | 21:30 WIB
Pembeli Daging Ayam Menurun, Penjual Pilih Banting Stir Usaha Lain
Penjual daging ayam potong, Sumiyati saat diwawancara wartawan di Pasar Beringahrjo, Yogyakarta, Senin (13/4/2020).

SuaraJogja.id - Sejumlah warung makan di Yogyakarta terpaksa tutup guna menghindari sebaran virus corona (COVID-19). Dampak tutupnya sejumlah warung tersebut juga memberikan efek pada pedagang ayam potong yang mengaku mengalami penurunan pendapatan.

Salah seorang pedagang ayam potong, Sumiyati (50) harus membuka usaha lain agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Dirinya menjual salad yang dijual secara online.

"Keadaan sekarang membuat pedagang ayam rugi. Tak hanya yang menjual daging ayam potong, peternak juga kena imbasnya. Saya yang biasa mengirim daging ayam ke warung makan yang ada di Yogyakarta sudah tidak mengirim lagi karena warungnya tutup," jelas Sumiyati ditemui di Pasar Beringharjo, Senin (13/4/2020).

Dirinya menjelaskan, sebelum wabah Corona terjadi, ia bisa menjual 50 ekor ayam ke warung makan, cafe hingga pembeli di pasar Beringharjo. Namun semenjak wabah corona melanda, ia menyetok hanya 20 ekor ayam potong per hari.

Baca Juga:KPK Segera Lantik Empat Pejabat Struktural

"Jumlah itu (20 ekor) saja tidak habis dalam sehari. Selalu sisa dan mau tidak mau harus disimpan," terangnya.

Hal itu sangat mempengaruhi pendapatannya selama wabah corona. Sumiyati yang bisa mengantongi omzet lebih kurang Rp 300 ribu per hari sebelum wabah terjadi, saat ini hanya sekitar Rp 100-150 ribu per hari.

"Per kilo (daging ayam) dijual Rp 17.500. Tapi sekarang pembeli hanya beli setengah kilo, satu kilo. Sebelum Corona pembeli bisa memesan empat sampai lima kilo, karena untuk warung makan," jelasnya.

Menyiasati pendapatan dalam sehari-hari, Sumiyati mengaku berjualan kebutuhan lain. Ia bersama anak-anaknya menjual salad secara online.

"Ya jual ayam potong tetap, namun saya juga menjual salad untuk menambah pendapatan lain. Karena tiap hari juga harus makan dan memenuhi kebutuhan lain," ungkapnya.

Baca Juga:Neymar Terima Kenyataan Ibunya Suka Berondong dan 4 Berita Lainnya

Serupa dengan Sumiyati, penjual ayam kampung di Pasar Terban, Watini (50) mengaku permintaan untuk daging ayam berkurang kian berkurang. Biasanya, dalam sehari dirinya bisa menjual 20 hingga 30 ekor ayam, namun saat ini menjual lima ekor saja sangat sulit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini