"Prof Dr Sunyoto Usman (Sosiolog UGM) membeberkan beberapa alasan kenapa warga mulai melakukan aktivitas di luar rumah dikarenakan warga masyarakat merasa sudah aman dari COVID-19," terang @kominfodiy.
Selain itu, Sunyoto juga menyampaikan bahwa pemberian informasi tentang kondisi Jogja terkait COVID-19 harus dilakukan secara hati-hati. Kegiatan warga Jogja di luar rumah, kata SUnyoto, juga perlu disertai kontrol yang ketat dair pihak berwenang.
Dinas Kominfo DIY pun mengingatkan warga Jogja tentang penelitian alumni UI beberapa waktu lalu. Pihaknya memperingatkan bahwa akhir pandemi bisa mundur dari prediksi jika masyarakat tidak disiplin melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing dan nekat berkerumun.
"Masih ingat postingan beberapa hari yang lalu terkait penelitian dari Alumni UI? Benar Sedulur, jika kita disiplin #diRumahAja, kemungkinan besar pandemi ini akan segera berakhir di akhir Mei atau awal Juni. Tapi apabila kebalikannya, maka pandemi ini akan makin lama kita lewati," tulis @kominfodiy.
Baca Juga:Tahun Depan Semua Orang Ingin Keluar Menikmati Alam Usai Covid-19 Berlalu
"Oleh sebab itu, mari kita melaksanakan physical distancing dan tetap #stayathome, agar pandemi ini segera berakhir," tutupnya.
Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, pakar statistika yang juga alumnus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (MIPA UGM) Dedi Rosadi memprediksi, pandemi corona di Indonesia baru akan berakhir pada akhir Mei 2020 mendatang.
Dedi menyebutkan, pengurangan jumlah pasien positif COVID-19 akan terjadi mulai pertengahan Mei 2020, tetapi dengan catatan, kebiasaan mudik maupun tarawih di masjid selama Ramadan ditiadakan. Selain itu, kebijakan partial lockdown dan pembatasan sosial juga harus dilakukan secara ketat. Dengan demikian, pandemi bisa mulai memasuki masa pemulihan pada awal Juni 2020 mendatang.