SuaraJogja.id - Alun-alun menjadi salah satu bagian dari yang tidak bisa dipisahkan dari Kraton Yogyakarta. Alun-alun Kraton Yogyakarta terbagi menjadi dua, yakni alun-alun utara dan alun-alun selatan.
Alun-Alun Utara membentang seluas 300 x 300 meter persegi. Terdapat dua buah beringin kurung yang bernama Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru (yang sekarang bernama Kiai Wijayadaru).
Menurut Serat Salokapatra, benih Kiai Janadaru berasal dari Keraton Pajajaran, sementara Kiai Dewadaru benihnya berasal dari Keraton Majapahit.
Dulu hingga kini, alun-alun seringkali menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Entah berjualan atau sekedar menikmati waktu sambil santai di area alun-alun.
Baca Juga:Corona Bikin Usahanya Tutup, Tukang Pijat Tunanetra Bingung Cari Makan
Aktivitas warga yang berdagang di sekitar alun-alun utara kraton Yogyakarta pada masa lampau ditunjukkan oleh unggahan akun Instagram Yogyakarta.
Dalam unggahannya tersebut menunjukkan seorang anak kecil menenteng barang jualannya menggunakan wadah khas pedagang asongan.
"Kira-kira apa ya lur yg di jual? Potret Pedagang asongan di Alun-Alun Utara Yogjakarta, ca. 1940. A. Panoedjoe," tulis akun Yogyakarta dalam unggahan tersebut.
Berbagai komentar dituliskan netizen yang berusaha menebak-nebak barang dagangan milik anak yang ada di dalam foto tersebut.
"Bakpia paling," ujar ariefffbudiman.
Baca Juga:Tak Ada Physical Distancing, Ratusan Warga Surabaya Antre Sembako Murah
Ada pula warganet yang memperkirakan umur dari penjual tersebut pada tahun 2020, bahkan menduga telah memiliki buyut.
- 1
- 2