SuaraJogja.id - Delapan hari sejak dibuka kembali, antrean panjang terlihat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kamis (14/5/2020).
Antrian para calon penumpang menggular tanpa menghiraukan physical distancing pun tak terhindarkan. Foto-fotonya bahkan viral di jejaring media sosial.
Mereka terlihat mengantri mulai dari pintu masuk sampai ke counter check in. Dari foto-foto yang tersebar tampak para calon penumpang berbaris berdempet dan tidak menerapkan physical distancing sebagai salah satu protokol kesehatan untuk mereduksi penyebaran Covid-19.
Situasi tersebut pun mendapat perhatian dari Ketua ICMI DIY, Herry Zudianto. Mantan wali kota Yogyakarta itu pun sempat mengunggah kolase foto antrian mengular nan padat di bandara soetta.
Baca Juga:Brigjen Pol Karyoto Resmi ke KPK, Wakapolda DIY yang Baru Dilantik
"Tiba-tiba orang sebanyak ini jadi layak bepergian antarwilayah, karena memenuhi syarat untuk dikecualikan dari aturan PSBB?" tanyanya.
Kicauannya tersebut disahut sejumlah netizen.
"Pokoknya bisa diatur...Ambyar..," kata @jakapujakesuma1.
"PSBB Penduduk Sakit Biarin Bodoamat," tulis @Sedang2Sajah.
Sebelumnya suasana kerumunan di bandara Soetta tersebut juga mendapat sorotan dari pengamat penerbangan, Alvin Lie.
Baca Juga:BNPB Usulkan PSBB Se-Jawa, DIY Bersikeras Hanya Terapkan Tanggap Darurat
Anggota Ombudsman RI Alvin Lie merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Menurutnya, kondisi tersebut justru semakin menggambarkan kurangnya koordinasi semua pihak.
"Ini menunjukan lemahnya koordinasi antara Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara, otoritas bandara juga airlines yang tidak transparan berapa tiket yang mereka terbitkan," kata Alvin.
Menurut Alvin Lie, jika di bandara saja sudah terjadi antrean yang cukup panjang dan mengabaikan physical distancing untuk menekan penyebaran corona.
Maka bukan tidak mungkin justru daerah-daerah lain akan muncul kasus baru akibat sejumlah pihak yang tak tegas mengatur larangan bepergian termasuk mudik yang berpotensi menyebarkan virus corona di daerah.
"Ini sangat mengkhawatirkan, karena berpotensi membawa virus Covid ke daerah. Karena kalau ke daerah akan semakin lama pandemi ini berakhir," tukasnya.