SuaraJogja.id - Keraton Yogyakarta memutuskan tahun ini kegiatan Hajad Dalem Garebeg Syawal yang ditandai dengan arak-arakan gunungan yang sedianya berlangsung pada Minggu 24 Mei atau 1 Sawal Wawu 1953/1441 H ditiadakan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kerumunan massa di kondisi tanggap darurat ini.
"Keputusan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap risiko penyebaran COVID-19 yang dapat terjadi dalam kerumunan massa," ungkap Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono, Selasa (19/05/2020).
Menurut Condrokirono, kebijakan tersebut juga merupakan bentuk kepekaan Keraton Yogyakarta dalam menaati imbauan dari pemerintah pusat. Sehingga warga bisa menjaga diri sesuai protokol kesehatan.
Selain meniadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, lanjut Condrokirono, Keraton Yogyakarta telah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan keraton. Disamping itu juga menyediakan alat perlindungan diri bagi para Abdi Dalem seperti masker dan hand sanitizer.
Baca Juga:Keraton Yogyakarta Tak Kenal Abdi Dalem Keraton Agung Sejagat Purworejo
Keraton juga meliburkan kegiatan seni pertunjukan seperti halnya pementasan regular di Bangsal Srimanganti. Namun demikian, proses pembelajaran budaya mengenai Keraton Yogyakarta tidak lantas terhenti begitu saja.
"Pada masa pandemik ini, Keraton Yogyakarta justru semakin giat menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube Kraton Jogja yang dikelola Tepas Tandha Yekti," jelasnya.
Sementara Penghageng Tepas Tandha Yekti GKR Hayu, mengungkapkan sejak akhir Maret 2020 hingga kini Mei 2020, media sosial dan Youtube Kraton Jogja telah menyajikan beragam konten budaya seperti lomba tari online Beksan Nir Corona, Tutorial Tayungan, serta Tutorial Macapat. Adapun ketiganya adalah beberapa kegiatan yang berada dibawah naungan KHP Kridhomardowo.
"Selain bertujuan sebagai sarana edukasi virtual mengenai keraton, konten tersebut diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat sembari tetap berada di rumah," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Raja Belanda Berencana Kunjungi Keraton Yogyakarta Maret Mendatang