3 Fakta Tentang Pasien Positif Covid-19 di Jogja yang Kabur

dugaan kaburnya seorang pasien positif Covid-19 sempat membuat geger di sosial media.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 22 Mei 2020 | 13:17 WIB
3 Fakta Tentang Pasien Positif Covid-19 di Jogja yang Kabur
Viral petugas bingung cari pasien virus corona kabur dari rumah sakit (Twitter)

SuaraJogja.id - Dugaan kaburnya seorang pasien positif Covid-19 atau virus corona sempat menggegerkan masyarakat Yogyakarta. Peristiwa sendiri terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (21/5/2020).

Hal itu diawali dari sebuah video yang beredar di media sosial. Video berdurasi 35 detik itu menunjukkan seorang petugas berseragam hazmat turun dari mobil ambulan dan terlihat kebingungan. Salah seorang petugas berbaju oranye tengah menanyakan seseorang yang diduga positif Covid-19 kabur. Dalam narasi juga disebutkan bahwa kejadian itu terjadi di Jalan Sorogenen, Nitikan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Setelah geger di media sosial, sejumlah instansi langsung membuat klarifikasi. Berikut fakta-fakta yang dihimpun suarajogja.id terhadap kejadian tersebut.

1. Simulasi untuk Melihat Respon Warga

Baca Juga:Lebaran di Tengah Pandemi, Jasa Penukaran Uang di Jogja Sepi Peminat

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DI Yogyakarta, Noviar Rahmad mengonfirmasi bahwa video yang viral di media sosial dengan narasi pasien kabur dari rumah sakit merupakan simulasi yang dilakukan Satpol PP DIY.

"Itu simulasi, tidak ada pasien positif Covid-19 kabur di Yogyakarta. Nggak (diberi tahu) itu bagian dari simulasi inteligen. Untuk melihat respon masyarakat," kata Noviar melalui pesan singkat, Jumat (22/5/2020),

Disinggung terkait viralnya video hingga membuat kepanikan, Noviar menjelaskan akan mengevaluasi. Hal itu untuk mengambil langkah-langkah lain ke depannya.

"Tentunya akan kami evaluasi terlebih dahulu. Apakah itu efektif atau tidak," kata Noviar.

Simulasi yang dilakukan, kata Noviar, masih ada rasa khawatir dari masyarakat terhadap wabah virus ini. Meski begitu masyarakat masih abai terhadap pencegahan covid-19, salah satunya physical distancing.

Baca Juga:Curhat Buruh Gendong Jogja, Bawa Barang 50 Kg Hanya Dibayar Rp 5 Ribu

"Memang ada kekhawatiran masyarakat terhadap Covid-19. Meski khawatir, mereka masih mengabaikan jarak satu orang dengan orang lainnya," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini