Tak hanya Satpol PP, Humas Pemda DIY melalui akun instagram resminya menuturkan bahwa kejadian tersebut adalah simulasi. Hal itu bertujuan untuk mengedukasi warga agar tidak berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan dari pemerintah
2. Dilakukan di Dua Lokasi Banyak Kerumunan
Peristiwa yang telah dipastikan simulasi itu terjadi di dua lokasi secara berurutan. Sejumlah petugas berseragam hazmat mendatangi Jalan Kyai Mojo, Tegalrejo, Kota Yogyakarta-Jalan Godean, Sleman serta Jalan Sorogenen, Nitikan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
"(Simulasi) hanya (dilakukan) di dua titik di Jalan Godean dan Nitikan (Jalan Sorogenen). Lokasi yang selama ini sudah kami edukasi untuk menjaga jarak tapi dalam kenyataan selalu terjadi kerumunan. Apalagi menjelang Lebaran kerumunan masyarakat sudah tidak terkendali dan menganggap seakan tidak terjadi apa-apa," jelasnya.
Baca Juga:Lebaran di Tengah Pandemi, Jasa Penukaran Uang di Jogja Sepi Peminat
Noviar menambahkan bahwa simulasi itu dilakukan sebagai bentuk edukasi dan melihat respon masyarakat terhadap wabah covid-19.
3. Semua Pasien Positif Covid-19 di Yogyakarta Berada di Bangsal Masing-masing
Dalam narasi video, dikatakan pasien diduga positif corona kabur dengan mengenakan baju merah bercelana jeans. Namun hal itu tidaklah nyata, Kepala Satpol PP DIY menjelaskan bahwa memang tidak ada orang dengan ciri-ciri tersebut.
"Memang tidak ada orangnya, simulasi kami gelar hanya untuk melihat respon masyarakat," kata Noviar Ahmad.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memastikan bahwa tidak ada pasien positif corona di Yogyakarta yang kabur. ia bersama tim terkait telah memeriksa RSUD Yogayakarta. Seluruh pasien saat ini berada di rumah sakit dan tidak ada yang keluar.
Baca Juga:Curhat Buruh Gendong Jogja, Bawa Barang 50 Kg Hanya Dibayar Rp 5 Ribu
"Artinya terkondisi aman di dalam kamarnya masing-masing. Dengan demikian sudah memastikan bahwa jika memang benar ada pasien yang keluar dan dikejar, itu bukan dari RSUD Yogyakarta," terang dia.