SuaraJogja.id - Terhitung hingga Jumat (22/5/2020) kemarin jumlah pasien positif Covid-19 di Gunungkidul mengalami pertambahan satu pasien. Total saat ini ada sebanyak 35 pasien yang positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan berdasarkan laporan yang masuk pada Jumat (22/5/2020), ada tambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19.
"Ada satu tambahan pasien positif COVID-19, berdasarkan hasil uji swab. Pasien yang terkonfirmasi positif Jumat (22/5) merupakan perempuan asal Kecamatan Semanu," kata Dewi, Sabtu (23/5/2020).
Ia mengatakan kasus baru ini masih terkait dengan klaster Gadungsari, Wonosari. Jumlah kasus di klaster ini merupakan yang terbanyak dari 35 kasus pasien positif COVID-19 di Gunungkidul.
Baca Juga:Indah Tak Bercela, Ini 4 Masjid dengan Arsitektur Unik di Yogyakarta
"Pasien ke-19 Gunungkidul sudah dirujuk untuk mendapatkan perawatan," terangnya.
Ia mengatakan saat ini, total ada 9 pasien dalam perawatan di RSUD Wonosari. Dari total 35 kasus, sebanyak 25 kasus sembuh dan satu meninggal dunia secara akumulatif.
"Kami berupaya pasien Covid-19 dapat disembuhkan, dan tidak ada lagi tambahan kasus positif Covid-19," bebernya.
Saat ini, lanjut Dewi, jumlah orang tanpa gejala (OTG) juga bertambah setelah menjalani pelaksanaan tes cepat. Hingga saat ini terdapat 195 OTG yang reaktif dari hasil tes cepat tersebut.
Menurut Dewi, sejumlah OTG sudah ditempatkan ke Wisma Wanagama milik Fakultas Kehutanan (FK) UGM di Desa Banaran, Playen. Sementara sebagian besar masih menjalani karantina secara mandiri.
Baca Juga:Bhinneka Life Pasok APD ke RSUD Panembahan Senopati Yogyakarta
"Saat ini ada 14 OTG yang dikarantina di Wisma Wanagama," katanya.
Baru-baru ini FK UGM mengizinkan kompleks wisma miliknya untuk dijadikan tempat karantina bagi OTG asal Gunungkidul. Nota kesepakatan sudah ditandatangani antara UGM Yogyakarta dan Pemkab Gunungkidul.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan Wisma Wanagama sangat representatif sebagai lokasi karantina. Lokasi tersebut jauh dari keramaian dengan kondisi alam yang tenang.
"Fasilitas yang ada sudah memadai, tinggal ditambah sesuai kebutuhan perawatan bagi pasien," kata Immawan.