Taman Wisata Candi Jogja Dibuka Juni, Bambang Berharap Tak Kelaparan Lagi

Barang dagangannya kadang terjual dua buah, kadang dalam sehari belum tentu laku sama sekali.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 27 Mei 2020 | 18:25 WIB
Taman Wisata Candi Jogja Dibuka Juni, Bambang Berharap Tak Kelaparan Lagi
Penjual cendera mata di sekitar Candi Prambanan, Bambang, menceritakan pengalamannya selama wisata candi ditutup karena pandemi corona, Rabu (27/5/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Rencana pembukaan Taman Wisata Candi di Yogyakarta pada Juni mendatang mendapat respons antusias dari pelaku usaha di sekitar Candi Prambanan. Penutupan taman wisata serta operasional candi selama lebih kurang dua bulan ini membuat perekonomian pedagang lumpuh total.

Salah satunya dialami pengusaha cendera mata topeng dan kuda lumping, Bambang. Pria 63 tahun ini tak mendapat pemasukan, bahkan ia rela menahan lapar agar keluarganya bisa makan tiap hari.

"Sekarang kondisinya memang harus bersabar. Wabah Covid-19 sangat berdampak untuk pedagang kecil seperti kami. Apalagi setelah Candi Prambanan ditutup, untuk makan saja saya harus menahan agar keluarga di rumah bisa makan semua," ungkap Bambang, ditemui SuaraJogja.id di sekitar Candi Prambanan, Rabu (27/5/2020).

Pedagang yang telah 15 tahun berjualan cendera mata ini tinggal bersama delapan orang anggota keluarga dalam satu rumah. Pemasukan hanya dia dapatkan dari usaha berjualan topeng dan kuda lumping.

Baca Juga:Sinopsis Film A Battle of Wits, Duet Laga Andy Lau dan Choi Siwon

"Karena ditutup [Candi Prambanan], saya hanya mengandalkan orang-orang yang melintas di jalan ini untuk membeli. Ketika masih dibuka, pelanggan saya kebanyakan orang Jakarta, Bandung, terkadang bule-bule dari luar negeri," katanya.

Selama candi ditutup, penghasilan kakek tiga cucu tersebut tak menentu. Barang dagangannya kadang terjual dua buah, kadang dalam sehari belum tentu laku sama sekali.

"Sehari kadang mendapat Rp15, 20, sampai 30 ribu. Uang sebanyak itu hanya cukup untuk makan, kebutuhan lain jelas tidak bisa saya penuhi. Karena saya masih punya cucu, yang penting mereka bisa makan dulu. Saya makan seadanya," cerita Bambang.

Lapak cendera mata di sekitar Candi Prambanan sepi pembeli, Rabu (27/5/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Lapak cendera mata di sekitar Candi Prambanan sepi pembeli, Rabu (27/5/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Dirinya juga membandingkan saat taman wisata Prambanan masih beroperasi normal. Saat libur Lebaran atau Tahun Baru, Bambang bisa meraup hasil hingga Rp150-200 ribu dalam sehari. Selain berjualan di sekitar candi, dia juga kerap mendatangi pagelaran seni untuk menjual cendera matanya.

"Karena wabah ini, kegiatan seni di kampung-kampung ditiadakan. Biasanya jika ada pagelaran seni, saya bisa dapat untung sampai Rp150-200 ribu. Hasil itu cukup untuk makan dan memenuhi kebutuhan lainnya," kata dia.

Baca Juga:Puluhan Kendaraan Mau Masuk Jakarta Diusir di Jalan Bekasi Raya

Hingga kini Bambang berharap operasi Candi Prambanan segera dibuka. Dirinya tak menampik bahwa kondisi saat ini juga berpotensi menularkan virus corona kepada dirinya. Untuk itu, ia tetap waspada dan menjaga jarak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini