SuaraJogja.id - Meluasnya kasus COVID-19, yang disebabkan virus corona, hingga ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, menjadi perhatian bagi berbagai instansi di seluruh dunia. Tak terkecuali pengelola destinasi wisata yang ada di Yogyakarta, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) (PT TWC), mereka resmi menutup kegiatan wisata selama sembilan hari di situs wisata candi yang dikelolanya mulai Jumat (20/3/2020).
Candi Prambanan pun terlihat sangat sepi pada Jumat setelah menutupnya dari kegiatan wisatawan. SuaraJogja.id, yang mendapat izin masuk untuk melihat keadaan, memperhatikan beberapa lokasi parkir di pintu utama berubah sepi, jauh berbeda dari kondisi biasanya, di mana kendaraan pribadi dan bus ramai memenuhi area tersebut.
Pantauan di lapangan sejak pukul 09.30 WIB, sejumlah karyawan masih terlihat lalu lalang untuk berkoordinasi. Beberapa penjaga keamanan juga masih bertugas di candi setempat.

Sejumlah fasilitas seperti persewaan sepeda dan wahana flying fox tersimpan rapi. Di jalur masuk ke dalam candi tak tampak orang berseliweran sama sekali. Suasana cukup tenang lantaran tidak ada aktivitas di sekitar candi.
Baca Juga:Virus Corona Paksa Malaysia Lockdown, Begini Kondisi Kurniawan Dwi Yulianto
Biasanya, candi yang lokasinya berada di perbatasan antara DIY dan Jawa Tengah ini selalu ramai pengunjung. Pada pukul 07.00 WIB, candi mulai dipadati wisatawan, dengan puncak kepadatan pada pukul 10.00-12.00 WIB.
Merebaknya virus corona SARS-CoV-2 cukup berdampak bagi taman wisata di Prambanan. General Manager PT TWC Uni Candi Prambanan Aryono Hendro Malyanto mengaku, terdapat penurunan kunjungan wisatawan.
"Tak dipungkiri karena kasus virus corona penyebab COVID-19, memang ada penurunan jumlah kunjungan wisata, terutama wisatawan dari mancanegara," katanya, dikonfirmasi wartawan.
Menurut Aryono, penurunan mencapai 30 sampai 35 persen dari jumlah pengunjung yang mencapai 300 ribu dalam setahun.

Baca Juga:Tiadakan Salat Jumat, Begini Suasana di Masjid Istiqlal