Curhat Nasib Tragis Guru Honorer, Hidup Kami Terlalu Vulgar

"Kalau seandainya kehidupan sehari-hari guru honorer diangkat menjadi film. Itu rasanya terlalu vulgar, dikecam KPI. Konten negatif, masuknya ke deep web," ujarnya.

M Nurhadi
Kamis, 11 Juni 2020 | 07:16 WIB
Curhat Nasib Tragis Guru Honorer, Hidup Kami Terlalu Vulgar
(Twitter/@MamduhJamaludin)

Ia juga menceritakan bandelnya anak-anak didiknya yang semakin membuatnya sulit mengajar di kelas. Saat mengajar di depan kelas, murid justru mengganggu jalannya pembelajaran.

Effortnya gede, di kelas ngadepin anak yang badungnya bukan main. Kita lagi ngajar di kelas, lagi ngejelasin, ada nih yang gendang-gendang meja. Ada yang jadi vokal, ada yang pake suara dua. Perkusi mereka! Kita di depan dianggap apa? Addie MS? Erwin Gutawa? Jayadi? Jayadi siapaa?" kata pria dalam video tersebut.

Sepintas, pria tersebut terlihat lucu dengan gayanya menyampaikan aspirasi. Namun, dibalik itu, nasib guru honorer di Indonesia memang belum dapat dikatakan layak.

Sontak unggahan yang sudah dilihat puluhan ribu netizen tersebut mendapatkan perhatian di media sosial. Salah satunya akun @drdhae.

Baca Juga:Inovasi Baru, Masker Kain Covid-19 Berpanel Lampu LED dengan Pengenal Suara

"Jadi guru emang pekerjaan yang mulia, tapi kalo gajinya gak sepadan ya jadinya kadang kurang ikhlas. Semoga kedepannya pemerintah lebih memperhatikan profesi ini yaa. Semangat para guru, jasamu akan selalu kami kenang," tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak