SuaraJogja.id - Gaji guru honorer di Indonesia memang belum bisa dikatakan layak. Tidak sedikit dari mereka yang menuntut agar gaji yang "lebih manusiawi".
Nasib guru honorer juga tak kunjung menunjukkan arah menuju lebih baik meski sudah berkali-kali berganti presiden. Berkebalikan dengan PNS, guru honorer bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup hanya dengan gaji sebagai guru saja. Akibatnya, mau tidak mau biasanya mereka memiliki alternatif pendapatan lain diluar profesi sebagai guru.
Belum lama ini, salah seorang warganet media sosial Twitter mengunggah rekaman video curahan hati diduga seorang guru honorer. Sembari memegang gajinya yang hanya sebesar Rp 100 ribu ia sampaikan kisahnya di depan kamera.
"Video ini teruntuk adik-adik yang kalo misalnya ditanya cita-cita, terus jawabnya pengen jadi guru. Listening, obat kumur listerin itu," ucapnya kemudian menapuk mulutnya sendiri.
Baca Juga:Inovasi Baru, Masker Kain Covid-19 Berpanel Lampu LED dengan Pengenal Suara
Tidak berselang lama, ia melanjutkan cerita nasibnya sebagai guru honorer yang bergaji dibawah rata-rata.
"Dengerin maksudnya, jadi guru itu bukan cita-cita. Jadi guru itu nasib tragis. Kalau seandainya kehidupan sehari-hari guru honorer diangkat menjadi film. Itu rasanya terlalu vulgar, dikecam KPI. Konten negatif, masuknya ke deep web," ujar video yang diunggah akun @MamduhJamaludin tersebut.
Ia juga menceritakan, gaji guru honorer sangat jauh dari kata layak. Bahkan, bila dibandingkan dengan nilai ulangan Nobita, karakter dalam anime Doraemon, gaji honorer tetap berada di bawahnya. Padahal nilai nobita sering mendapatkan nol.
"Ente harus tahu kalau gaji kami itu lebih kecil dibanding nilai ulangannya nobita. Nobita nilai ulangan nol, Kami, gaji kalau misal dikalkulasikan sama kebutuhan, minus," ucapnya lagi.
Ia juga menunjukkan selembar uang seratus ribu ke arah kamera. Ia juga menyebut, mau makan enak saja sulit, kalau mau makan enak, bisa dinikmati hanya dengan melihat Youtube.
Baca Juga:Granat Meledak di Rumah Legislator Aceh Barat, Polisi Tunggu Hasil Lab
"Nih gaji seratus ribu nih. Mau makan enak aja mitos. Solusinya kita kalau mau makan enak, paling seratus ribu nih kita beliin kuota 10 giga, buka youtube, tonton tuh tanboy kun mukbang sebulan," katanya.
Ia juga menceritakan bandelnya anak-anak didiknya yang semakin membuatnya sulit mengajar di kelas. Saat mengajar di depan kelas, murid justru mengganggu jalannya pembelajaran.
Effortnya gede, di kelas ngadepin anak yang badungnya bukan main. Kita lagi ngajar di kelas, lagi ngejelasin, ada nih yang gendang-gendang meja. Ada yang jadi vokal, ada yang pake suara dua. Perkusi mereka! Kita di depan dianggap apa? Addie MS? Erwin Gutawa? Jayadi? Jayadi siapaa?" kata pria dalam video tersebut.
Sepintas, pria tersebut terlihat lucu dengan gayanya menyampaikan aspirasi. Namun, dibalik itu, nasib guru honorer di Indonesia memang belum dapat dikatakan layak.
Sontak unggahan yang sudah dilihat puluhan ribu netizen tersebut mendapatkan perhatian di media sosial. Salah satunya akun @drdhae.
"Jadi guru emang pekerjaan yang mulia, tapi kalo gajinya gak sepadan ya jadinya kadang kurang ikhlas. Semoga kedepannya pemerintah lebih memperhatikan profesi ini yaa. Semangat para guru, jasamu akan selalu kami kenang," tulisnya.