SuaraJogja.id - Situasi pandemi Covid-19 membuat sejumlah aktivitas mengalami pembatasan termasuk di antaranya moda transportasi untuk mengakses ke wilayah lain. Hal ini seperti dialami Yulius Iskandaria, pria asal Balikpapan ini mengaku kebingungan untuk menjenguk adiknya di Yogyakarta.
"Ketika tidak ada wabah ini, kami dengan mudah menggunakan transportasi publik seperti pesawat, kereta api ataupun bus. Tapi karena ada virus ini tranportasinya terbatas. Belum tentu hari ini saya mencari kereta api bisa langsung dapat," kata dia ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (11/6/2020).
Pria 32 tahun ini menjelaskan untuk terbang ke Yogyakarta dirinya harus mencari surat hasil rapid test dan surat kesehatan dari puskesmas. Termasuk surat izin bepergian dari RT dan RW tempatnya tinggal.
"Karena saya dari Balikpapan saya melengkapi banyak surat dari tempat saya tinggal. Untungnya mudah didapat, lalu 25 Mei saya berangkat dari Balikpapan ke Bandung dulu baru melanjutkan ke Yogyakarta. Mencari kereta untuk ke Yogyakarta ini yang harus menunggu," kata dia.
Baca Juga:Viral di Medsos, Ini Sisi Lain Penjual Gorengan Cantik Asal Jogja
Khawatir tak bisa menengok adiknya yang terbaring sakit. Yulius berusaha untuk mendapatkan tiket menuju Yogyakarta. Pada 28 Mei lalu ia baru mendapat tiket untuk ke Yogyakarta.
"Tiba di Bandung saya menginap di tempat saudara dahulu sambil mencari tiket kereta. Lalu tiga hari selanjutnya baru dapat. Akhirnya saya berangkat ke Yogyakarta mengurus adik hingga kembali pulih," terang dia.
Berbeda dari sebelumnya, dari Yogyakarta ke Bandung dirinya lebih mudah mendapatkan tiket. Pasalnya terdapat kereta dari Jogja ke Bandung sesuai dengan waktu yang dia inginkan.
"Untung hari ini bisa langsung dapat. Berbeda dari sebelumnya saya dibuat khawatir karena tidak ada transportasi lain. Jika naik mobil pribadi pasti lelah, naik bus tidak ada trayek yang beroperasi dari Bandung ke Jogja," kata dia.
Penumpang kereta api lainnya, Sinta Putri (29) berencana untuk berangkat ke Bandung. Alasan bepergian tersebut untuk mengurus identitasnya yang hilang.
Baca Juga:Penjual Gorengan Cantik Asal Jogja Sempat Dikatai Buluk Saat Kuliah
"Saya kerja di Yogyakarta sudah 2 tahun. Kebetulan mau pulang ke Bandung mengurus identitas. Kemarin saya bingung ada atau tidak kereta yang dari Jogja ke Bandung. Ternyata ada, tapi tidak tiap hari kereta itu tersedia ke sana," ungkapnya.
Terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto menjelaskan pihaknya hanya mengoperasikan kereta Luar Biasa di tengah pandemi covid-19. Sehingga tidak banyak kereta api yang dioperasikan, selain itu masyarakat yang akan menggunakan kereta ini harus melengkapi surat-surat.
"Memang hanya kereta Luar Biasa yang dioperasikan jadi selama pandemi ini dibatasi," kata dia.
Menanggapi kenormalan baru, PT KAI, lanjut Eko mulai mengoperasikan lagi transportasi kereta api pada 12 Juni 2020, dengan tambahan kereta. Kereta yang melintasi Daop VI dan berangkat dari Yogyakarta, antara lain, Sancaka, Kahuripan dan Sritanjung serta Ranggajati. Sementara itu kereta Prameks juga dioperasikan lagi dengan menambah total kereta sebanyak 6 unit.
"Kereta api jarak jauh akan kami operasikan kembali. Termasuk kereta api prameks Solo-Jogja. Tapi dalam satu kereta itu hanya diisi 70 persen penumpang," kata dia.
Untuk warga yang melakukan perjalanan jarak jauh dengan kereta api harus membawa surat hasil rapid tes dan surat kesehatan dari puskesmas masing-masing wilayah. PT KAI juga akan memberikan Face Shield gratis kepada penumpang.
"Jika ada penumpang yang menggunakan kereta jarak jauh kami imbau untuk mengenakan pakaian panjang agar terhindar dari sentuhan dengan penumpang lain. Mereka dianjurkan membawa handsanitazer. Begitupun yang akan menggunakan kereta Prameks. Kami juga memberikan Face Shield, khusus untuk penumpang yang bepergian dengan kereta jarak jauh," ujar Eko