SuaraJogja.id - Polemik merek dagang ayam geprek "Bensu" antara presenter Ruben Onsu dan Yangcent, putra Benny Sujono, mendapat perhatian dari penulis Alitt Susanto. Meski begitu menurutnya, hanya ada satu warung yang paling sukses menyajikan makanan asal Jogja itu.
Melalui cuitan pada Kamis (11/6/2020), pengguna akun resmi @shitlicious ini mengaku baru tahu bahwa Bensu ternyata awalnya bukan singkatan dari Ruben Onsu, melainkan Benny Sujono. Ide awal merek dagang ini memang dicetuskan oleh Benny Sujono, ayah Yangcent, pebisnis kuliner yang merintis usaha I Am Geprek Bensu.
Perusahaan dan merek dagang tersebut sebelumnya telah didaftarkan pada 15 Maret 2017, dan bisnisnya beroperasi sejak 17 April 2017. Jordi Onsu, adik Ruben Onsu, kemudian menawarkan diri untuk menjadi manajer operasional, dan Yangcent, teman main Jordi Onsu, menerima tawaran itu.
Jordi Onsu kemudian merekomendasikan Ruben Onsu sang kakak sebagai brand ambassador. Setelah itu, Ruben Onsu meminta satu karyawannya dipekerjakan di bagian dapur.
Baca Juga:Tak Ikut Ributkan Bensu, Orang Jogja Sudah Punya Warung Ayam Geprek Andalan
Lalu pada Agustus 2017, Ruben Onsu membuka gerai ayam geprek yang dinamai Geprek Bensu dan menarik karyawannya dari I Am Geprek Bensu pada Juli 2019.
Mengingat ada kesamaan merek dagang, Yangcent mensomasi Ruben Onsu pada 31 Agustus 2017. Namun pada 30 Mei 2018, Ruben Onsu mengajukan gugatan ke PN Jakarta Selatan bahwa Bensu adalah singkatan dari Ruben Onsu.
Perkara merek dagang terus berlanjut, hingga kemudian PN Niaga Jakarta Selatan menolak gugatan Ruben Onsu pada Januari 2020. Suami Sarwendah ini pun mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), tetapi gugatannya ditolak, sehingga merek dagang Bensu dimenangkan Benny Sujono dan Yangcent.
Banyak orang yang tampaknya baru mengetahui permasalahan ini, termasuk Alitt. Di Twitter oa pun berkomentar, "Oh.. Bensu tuh awalnya diambil dari nama Benny Sujono."
Cuitannya viral sampai disukai lebih dari 19 ribu akun. Namun di akhir utasnya, Alitt mengungkapkan, ayam geprek yang terbaik baginya adalah buatan sebuah warung legendaris di Jogja, yaitu Ayam Geprek Bu Rum.
Baca Juga:Ramai Polemik Geprek Bensu, Netizen: Bensu Bengkel Susu Makin Pusing
Pria asal Sragen yang pernah menempuh pendidikan kuliah di Jogja ini menyebutkan, sejak dulu sampai saat ini, warung Ayam Geprek Bu Rum selalu ramai tak terbatas musiman. Apalagi, lokasinya strategis di dekat kampus, sehingga selalu menjadi incaran mahasiswa.
"Wis to.. Ayam Geprek Bu Rum Papringan Yogya is the best buatku. Sejak zaman aku kuliah sampe sekarang masih rame terusss.. Gak ada trend-trend-an.. (Lha deket kampus)," kicau penggemar otomotif itu.
Lebih dari 1.500 akun pun menyukai twit Alitt. Bahkan rupanya tak hanya Alitt, banyak wargaet yang sependapat bahwa pelopor ayam geprek itu memang tak ada yang mengungguli.
"Iya ayam geprek Bu Rum paling the best! Tiap ke Jogja selalu pesan yang cabe 15-20 biji," komentar @DoubleV_17.
"Sek paham ayam geprek i cen mung Bu Rum, liane mung ayam krispi dioles sambel [yang paham ayam geprek itu memang cuma Bu Rum, lainnya cuma ayam krispi dioles sambal]," ungkap @teramatkaya.
"Nasi ama sayur ambil sepuasnya selama masih muat dipiring, makan siang dijamak sekalian makan malam," tulis @Ari_AMF.