Keuntungan yang didapatkan dari adanya gerakan tersebut adalah adanya ekonomi terjangkau dan transaksi dari petani yang menawarkan dagangannya langsung kepada konsumen. Ia menilai, jika dibangun sistem yang baik, gerakan ini juga dapat meringankan beban kerja Pemda. Selain itu, Dwi menyebutkan pengembangan sistem ini membutuhkan bantuan generasi muda.
Dari hasil diskusi yang diikuti Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Kominfo, Pemkab bantul berencana akan membuat aplikasi untuk merealisasikan gerakan Jogja Tulung sebagai solusi bagi petani untuk menjual hasil panennya. Ketiga badan tersebut mengaku akan bekerjasama, mengingat gerakan tersebut merupakan sebuah terobosan baru.
Namun, perkembangan gerakan yang memotong jalur distribusi konvensional tersebut juga akan diperhatikan agar tidak merugikan pasar tradisional. Diharapkan, pasar tradisional tetap dapat beroperasi baik secara offline maupun online.
Baca Juga:Dibuka Lagi Hari Ini, Begini Situasi Pengunjung Mal Kokas Sore Ini